Jalan Layang Pasteur-Surapati (Pasupati) di Kota Bandung, yang kini berganti nama menjadi Jalan Prof Mochtar Kusumaatmadja. (Daddy Mulyanto/TERASBANDUNG.COM)
TERASBANDUNG.COM - Terjadi lagi peningkatan kasus harian Covid-19 di Indonesia pada akhir April kemarin menjadi tertinggi dalam 10 bulan terakhir.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat agar melakukan vaksinasi booster. Imbauan ini disampaikan di tengah meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia belakangan ini.
"Kasus harian Covid-19 kembali meningkat. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 29 April 2023, kasus harian bertambah sebanyak 2.074 orang," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril, dalam keterangannya dilansir dari laman PMJNews, Rabu 3 Mei 2023.
Seiring dengan kenaikan kasus Covid-19 ini, lanjut Syahril, menyebabkan peningkatan kebutuhan fasilitas rumah sakit untuk menangani lonjakan kasus harian.
Baca Juga : Sinergisitas Bulog dan Pemkot Bandung Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi
"Kenaikan kasus ini dipengaruhi oleh positivity rate yang meningkat menjadi 14,76 persen. Sementara untuk tingkat keterisian rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) juga naik menjadi 7,47 persen," tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Syahril meminta masyarakat untuk waspada terhadap meningkatnya penularan Covid-19. Salah satunya dengan menerapkan protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi booster.
Kasus Covid-19 juga terjadi di Kota Bandung, Jawa Barat, dilaporkan mengalami penambahan pada periode 22 April-1 Mei 2023.
Menurut Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung Asep Saeful Gufron, sejauh ini belum ditemukan kasus varian baru Covid-19 atau Arcturus.
Berdasarkan hasil pengecekan selepas Lebaran, pada periode 22 April-1 Mei 2023 dilaporkan ada penambahan 41 kasus Covid-19 di Kota Bandung. Kini terdata 338 kasus aktif Covid-19.
“Belum ada (laporan varian baru). Jadi, dari 338 kasus yang ada, tidak ada yang terjangkit varian baru. Kebanyakan varian Omicron,” kata Asep dilansir melalui laman Republika, Selasa 2 Mei 2023.
Dari seluruh kasus aktif itu, Asep mengatakan, ada yang gejalanya ringan hingga berat. Ada pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit.
Tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit wilayah Kota Bandung kini dilaporkan sekitar 25,6 persen atau terisi sebanyak 111 dari 443 tempat tidur yang tersedia.
“Jumlah terisi untuk gejala ringan adalah dua kasus, untuk sedang terisi di 90, lalu gejala berat terisi 19,” ujar Asep.
Lebih lanjut, Asep membenarkan adanya pasien kasus Covid-19 yang meninggal dunia pada April lalu.
Menurut dia, dua pasien yang meninggal ini dipengaruhi juga faktor usia dan penyakit penyerta. Pasien dilaporkan meninggal dunia saat menjalani perawatan di RS Hasan Sadikin.
Baca Juga : Wilujeng Sumping Ryan Kurnia, Rekrutan Pertama Persib Musim Ini
“Pada 25-29 April ada penambahan meninggal dunia. Usia lansia (lanjut usia), punya komorbid. Mereka tidak memiliki riwayat ke luar kota,” kata Asep.
Menurut Asep, kasus kematian pasien Covid-19 baru bertambah lagi. Sebelumnya kasus Covid-19 diklaim terbilang landai dan relatif terkendali.
“Kita akan lakukan rapat koordinasi untuk menyikapi dan mengantisipasi jika terjadi kenaikan yang signifikan. Tapi, sejauh ini kenaikannya tidak lebih dari 20 kasus per hari dan masih fluktuasi, jadi tidak terus melonjak,” ujar Asep.***