TERASBANDUNG.COM - Tiga tahun vakum akibat pandemi Covid-19, Asian African Festival 2023 mendapat perhatian dari banyak pihak.

Tidak hanya masyarakat Kota Bandung, warga dari beberapa kota hingga mancanegara tumpah ruah di Jalan Asia Afrika, Sabtu 29 Juli 2023.

Pantauan Humas Kota Bandung, warga tampak memadati sepanjang Jalan Asia Afrika, mulai dari persimpangan Jalan Tamblong - Asia Afrika hingga mendekati kawasan Alun-alun Bandung.

Diperkirakan, ribuan warga tumpah ruah merayakan Asian African Festival yang pertama kali digelar luring sejak 2019 ini.

Baca Juga : Asian African Festival 2023, Kota Bandung Gaungkan Solidaritas Inklusif ke Mancanegara

Yanti Mulyanti, warga Cileunyi Kabupaten Bandung mengaku senang Asian African Festival kembali digelar. Ia pun berharap, tahun depan acara ini dapat digelar kembali.

"Seru, ramai, senang banget Asia Afrika Festival ini meriah lagi," katanya.

Yanti tidak sendiri. Masih ada Vito, Anisa, dan Davi, yang merupakan perantau dari Manado. Mereka menyambut positif Asian African Festival 2023.

"Walaupun panas, tapi seru. Kami menikmati acara keren ini. Dan kebetulan, enggak sengaja jadi ketemu sesama perantau seperti dari Bolaang Mongondow, atau Minahasa," kata Vito diamini teman-temannya.

Sebagai informasi, Asian African Festival 2023 dihadiri delegasi dari 17 negara Asia-Afrika, antara lain: Pakistan, Sri Lanka, Libya, Sudan, Filipina, Syiria, Nigeria, Kenya, Korea Utara, Bangladesh, Zimbabwe, India, Laos, Malaysia, Thailand, serta Mozambik.

Selain itu, acara ini menampilkan banyak penampilan seru dari pelaku seni budaya Kota Bandung, antara lain Ega Robot Ethnic dan Manshur Angklung. Tidak lupa, para penampil dari skala nasional hingga internasional pun hadir di sini.

Pelaksana Harian Wali Kota Bandung Ema Sumarna menyampaikan terima kasih dan selamat kepada seluruh masyarakat Kota Bandung yang hadir memadati kawasan Jalan Asia Afrika. Menurutnya, keberlangsungan Asian African Festival secara luring patut disyukuri.

"Acara ini sudah lama kita nantikan setelah 3 tahun tidak diselenggarkan. Semoga kreativitas seni budaya yang ditampilkan tidak hanya menghibur dan menjadikan kita lebih saling mengenal, tetapi juga dapat menjadi perekat persaudaraan antar bangsa Asia-Afrika," kata Ema.

Ema berharap pelaksanaan Asian African Festival tahun 2023 dapat menjadi salah satu instrumen pertumbuhan ekonomi bagi Kota Bandung.

Menurutnya, salah satu potensi besar di Kota Bandung adalah seni, budaya, dan sumber daya manusia, yang mana pada gelaran ini semuanya ditampilkan.

"Mohon maaf juga, karena selama acara berlangsung, kita menerapkan rekayasa lalu lintas di Jalan Asia Afrika," ucap Ema.