Ilustrasi harga beras naik. (Istimewa)
TERASBANDUNG.COM - Mengantisipasi kebutuhan dan harga yang meningkat jelang Ramadan, Plt Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurudin, mengimbau agar masyarakat tak perlu panik dengan info yang beredar mengenai kelangkaan beras di sejumlah toko ritel.
Untuk menjaga ketersediaan beras di toko ritel, akan dioptimalkan penjualan beras Beras Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) Medium di toko ritel.
Saat ini baru beberapa ritel yang sudah menjual beras medium SPHP seperti Hyfresh, Superindo, dan Transmart.
"Masyarakat tidak usah panik dengan keberadaan beras di toko ritel. Di Transmart dan Superindo sudah tersedia beras. Lalu, beras juga kami sediakan di Indomaret masuk 16 ton dan Yogya Group 30 ton. Toko ritel tidak boleh menjual lebih dari HET," jelas Ronny.
Ia menuturkan, tiap Kamis, timnya melakukan survei harga pada 8 pasar tadisional di Kota Bandung antara lain Pasar Kosambi, Sederhana, Palasari, Astanaanyar, Kiaracondong, Cihaurgulis, Ujungberung, dan Pasar Baru.
"Harga rata-rata beras medium di pasar tradisional saat ini Rp14.500 - Rp15.500. Harga rata-rata beras premium di pasar tradisional Rp15.500 - Rp17.000. Sedangkan HET beras medium itu Rp10.900/kg dan HET beras premium Rp13.900/kg," sebutnya.
Faktor kenaikan harga beras ini karena produksi beras belum mencukupi. Berdasarkan data Kerangka Sample Area (KSA) per Desember 2023, produksi padi Januari-Maret 2024 lebih rendah sekitar 2,82 juta ton dibanding periode yang sama tahun lalu.
"BMKG juga memprediksi kondisi El Nino akan berlangsung hingga Februari 2024," imbuhnya.
Ronny menambahkan, Operasi Pasar Beras Medium akan dilaksanakan di 30 kecamatan. Tiap kecamatan mendapat alokasi beras dari Perum Bulog Bandung sebanyak 10 ton atau 2.000 pak.
"Satu pak beratnya 5 kg. Kecuali untuk beberapa kecamatan akan diberikan alokasi 20 ton," akunya.
Harga yang dibanderol pada Operasi Pasar Beras Medium sebesar Rp10.600/kg atau Rp53.000/pak. Syaratnya, satu warga maksimal bisa membeli dua pak beras dengan mencantumkan KTP warga kecamatan setempat.
Pelaksanaan Pasar Murah akan dilakukan bersamaan dengan Operasi Pasar Beras Medium. Komoditi yang disediakan antara lain beras medium SPHP, minyak goreng, tepung terigu, gula putih, telur ayam, daging sapi, daging ayam, olahan daging ayam, bawang merah, bawang putih, dan sayuran.
"Berbeda dengan Operasi Pasar, untuk Pasar Murah terbuka bagi umum, tidak harus menunjukan KTP," tuturnya.
Baca Juga : Jelang Ramadan, Pemkot Pastikan Stok Beras Aman dan Sediakan Pangan Murah
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar menyebutkan, Gerakan Pangan Murah akan memfasilitasi jenis pangan yang sedang mahal melalui distribusinya.
"Kita bantu biaya transpornya agar harga pangan yang disediakan itu lebih murah karena langsung dari produsen," sebut Gin Gin.
Rencananya ada 32 titik yang dibiayai dari APBD. Lalu bantuan dari provinsi di lima titik dan Bapenas mendukung dua titik. **