REPUBLIKBOBOTOH.COM - Album live orkerstranya 'Perayaan Patah Hati" sukses di kanal media digital, for Revenge harus diadili di DCDC Pengadilan Musik.
Pada acara yang berlangsung di Kantin Nasion, Jalan Setiabudhi, Kota Bandung, Rabu (28/2/2024), for Revenge harus mempertanggung jawabkan perbuatannya itu.
Suasana pengadilan yang dikemas ala DCDC Pengadilan Musik yang kental dengan canda dan tawa, Hakim Ketua Pengadilan, Man jasad, dua Jaksa Penuntut, Budi Dalton dan Pidi Baiq, serta Pembela Terdakwa, Yoga PHB dan Rully Cikapundung, sedangkan jalannya persidangan diatur oleh Panitera, Eddi Brokoli, dicecar mengenai alasan For Revenge merayakan rasa patah hati mereka lewat lagu-lagu yang mereka buat.
For Revenge yang saat ini muncul dengan formasi Boniex Noer (vokal), Arief Ismail (gitar), Izha Muhammad (bass) dan Archims Pribadi (drum), membeberkan alasan mereka menyalurkan rasa hati mereka lewat lagu, hingga meluncurkan album live orkestra 'Perayaan Patah Hati'.
"Karena menurut kami patah hati itu jangan disimpan sendiri, dilamunkan sendiri. Tapi justru harus kita rayakan bareng-bareng. Kita rayain sakit hati kita dengan lagu-lagu yang memang temanya patah hati," jelas Boniex.
Selalu membuat lagu yang bertemakan pengalaman patah hati mereka, Boniex dan kawan-kawan pun tidak keberatan kalau mereka pun dijadikan sebagai icon patah hati oleh netizen dan tidak takut dibilang lelaki lemah.
"Kita tidak takut dibilang lelaki lemah. Ketika ada yang menyematkan sebagai icon patah hati, kita anggap sebagai bentuk apresiasi. Kita hargai dan kita syukuri itu," tegasnya.
Sepak terjang grup band yang terbentuk di Kota Bandung pada tahun 2006 di kancah musik pun cukup menorehkan pencapaian gemilang.
Album-album mereka tak jarang menarik perhatian penggemar musik di tanah air. Tercatat For Revenge sudah meluncurkan 5 album studio yang terdiri dari Fireworks (2010), Second Chance (2013), Auristella (2019), Perayaan Patah Hati Babak 1 (2022) dan mini album bertajuk Get Closer with For Revenge (EP 2021).
Produser DCDC Pengadilan Musik, Adi Handi menyampaikan pihaknya menghadirkan for Revenge di moment kembalinya lagi DCDC Pengadilan Musik ini karena pihaknya menilai jika for Revenge memiliki karya bagus yang punya dampak luar biasa bagi penggemarnya.
"Album mereka yang di remake 'Perayaan Patah Hati' cukup sukses di media digital. Mereka juga merupakan band memiliki perjalanan panjang di Bandung. Di 2024 ini mereka hadir dengan format personil baru dan musik orkestra," bebernya.
Sementara itu disinggung tentang DCDC Pengadilan Musik yang sempat vakum, Adi menjelaskan, salah satu alasannya karena masalah tempat.
Sekarang dengan menempati tempat baru, Kantin Nasion yang sekarang bertempat di Jalan Setiabudhi No. 24 A, pihaknya siap kembali mengadili grup musik sukses berprestasi.
"Sekarang kita sudah punya homebase baru, DCDC Pengadilan Musik pun akan mengadili lebih banyak band nanti. Konsepnya tetap sama tidak ada yang berubah, hanya saja nantinya akan muncul dengan bumbu-bumbu dan gimick yang berbeda," tegasnya.
Pada DCDC Pengadilan Musik yang dipenuhi penonton itu, for Revenge pun sempat perform dan menghibur dengan tiga lagu andalan mereka. Salah satunya, Serana.**