Mahasiswa Unisba mengolah sampah jadi kompos. (Foto: Istimewa)
TERASBANDUNG.COM - Aksi mahasiswa Universitas Islam Bandung (Unisba) ini patut diacungi jempol. Tergabung dalam unit kegiatan mahasiswa Clear and Green, mereka mencoba mengelola sampah yang ada di kampus.
Clear and Green mulai aktif pada tahun 2017. Anggotanya ada 23 mahasiswa. Para mahasiswa memisahkan sampah organik dan anorganik. Hasilnya tak main-main.
Sampah tersebut diolah menjadi kompos. Clear and Green menjual kompos dengan ukuran 1 kilogram seharga Rp5.000 dan 500 gram seharga Rp3.000. Target pasarannya yaitu dosen-dosen di Unisba .
Baca Juga : Raperda tentang Toko Swalayan Resmi Disahkan, Jarak Antartoko Diatur
"Kita menjual pupuk kompos ini tidak menggunakan plastik pada umumnya, tapi menggunakan bio plastik, plastik yang dibuat dari sari umbi-umbian. Jadi ramah lingkungan 6-35 bulan sudah bisa terurai," kata selaku Ketua Umum Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Clear and Green, Agus Wibowo dalam keterangan persnya.
"Rencana ke depan kita bakal jual di online shop," imbuh Agus yang juga Mahasiswa Fakultas Teknik Bidang Studi Teknik Industri Unisba.
Kompos produksi UKM ini juga digunakan untuk pupuk tanaman yang dikelolanya. Ada sejumlah sayuran yang ditanam oleh Clean and Green di area kampus Unisba.
"Mudah-mudahan nanti jika panen bisa dimasak untuk Jumat Berkah. Sehingga hasilnya bisa dirasakan semua mahasiswa," tuturnya.
Menurut Agus, pengelolaan sampah sebenarnya bisa membuka lapangan pekerjaan. Pasalnya, ada profit yang diperoleh dengan mengelola sampah.
"Sampah bisa menjadi berkah. Bisa menjadi pundi-pundi rupiah," akunya.
Bahkan Pengelolaan sampah ini bisa juga dijadikan sebagai lapangan pekerjaan yang menghasilkan profit, dari sisa makanan bisa dijadikan kompos, dan menghasilkan pundi-pundi rupiah dari sampah jadi berkah.
Baca Juga : Pelaku UMKM Kota Bandung Pamerkan Produk Unggulan di Ajang Inacraft 2024
Di luar itu, Agus bersama rekan-rekan lainnya ingin berkontribusi terhadap lingkungan.
"Setelah lulus saya ingin tetap berkontribusi dan menyosialisasikan ke masyarakat Indonesia khususnya Kota Bandung tentang pengelolaan sampah yang baik dan benar," tutur Agus.
Terakhir Agus mengajak semua Generasi Z bukan hanya membuang sampah pada tempatnya tapi menyimpan sesuai jenisnya dan mengingatkan dari sampah bisa jadi berkah.***