Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin dan Pj Sekda Jabar Taufiq Budi Santoso mendampingi Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi. (Foto: Humas Pemprov Jabar)
TERASBANDUNG.COM - Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin memastikan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka siap menghadapi arus mudik Lebaran 2024.
Hal itu disampaikan Bey kepada Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi saat melakukan pengecekan BIJB, Sabtu (9/3/2024).
Pengecekan BIJB Kertajati dalam menghadapi arus mudik Lebaran 2024 merupakan perintah dari Presiden Joko Widodo untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik.
"Ini instruksi Bapak Presiden bahwa mudik tahun ini harus lancar dan saya lihat di sini enggak ada masalah," ujar Budi Karya Sumadi dalam keterangan persnya.
Baca Juga : Meski Tanpa Penonton, Ribuan Personel Gabungan Tetap Amankan Laga Persib vs Persija
Dalam pengecekan tersebut, Budi bersama Bey, Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Irjen Pol Aan Suhanan, dan pihak terkait lainnya meninjau sejumlah fasilitas di area kedatangan dan keberangkatan penumpang.
Budi mengatakan, pengecekan itu adalah upaya pemerintah memastikan kesiapan angkutan penumpang, khususnya di Bandara Kertajati.
"Kita datang ke sini bersama Kakorlantas supaya semuanya tidak ada kendala," ungkap Budi.
Ia melanjutkan, kunci menghadapi kelancaran arus mudik adalah kolaborasi. Karenanya, Budi ingin pemerintah pusat dan daerah terus berkolaborasi, termasuk dengan Korlantas Polri, Angkasa Pura hingga pengelola jalan tol.
Baca Juga : Jelang Ramadan Pangan Strategis Surplus, Sejumlah Hal Harus Diantisipasi
Menurutnya, kolaborasi menjadi penting dalam merumuskan rencana pengamanan dan pengaturan arus mudik.
"Seperti biasanya mudik akan lancar kalau kita berkolaborasi," ujar Budi.
Selain mengecek persiapan Bandara Kertajati, Budi, Bey, dan Aan juga meninjau jalur Tol Cisumdawu di KM 152. Titik tersebut menjadi pertemuan arus kendaraan dari Tol Cisumdawu dan Tol Cipali.
"Kami juga melakukan kunjungan ke Tol Cisumdawu dan Cipali karena dalam pemetaan kita kedua daerah itu ada kemungkinan terjadi kepadatan," ungkap Budi.