TERASBANDUNG.COM – PT Industri Telekomunikasi Indonesia (PT INTI) siap mengeksekusi kerja sama pembangunan Data Center sejalan dengan pertumbuhan pengguna internet yang masif di Indonesia.
Rencananya, Data Center tersebut akan dibangun di area perkantoran PT INTI (Persero), di Kota Bandung.
“Pembangunan Data Center ini merupakan salah satu upaya Perseroan untuk menggenjot lini bisnis Digital dalam rangka penyediaan infrastruktur digital, seiring dengan makin pesatnya pertumbuhan pengguna internet di Indonesia,” ungkap Senior Vice President Corporate Secretary PT INTI (Persero) Delvia Damayanti, Jumat 31 Mei 2024.
Kolaborasi strategis dengan perusahaan penyedia komputasi awan dan pusat data artificial intelligence untuk kota pintar tersebut telah diinisiasi melalui Penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Pembangunan Data Center yang Berlokasi di Area Kantor Pusat PT INTI antara Direktur Operasi PT INTI (Persero) Ahmad Taufik dengan Direktur PT Jagat Bali Lestari Irawan Susanto, pada Rabu, 29 Mei 2024, di Kantor Pusat PT INTI (Persero), Kota Bandung.
Rencananya, kerja sama tersebut akan difokuskan untuk kolaborasi pembangunan dan pemanfaatan data center dalam rangka mendukung upaya pemerintah Indonesia menciptakan kemandirian dalam bidang infrastruktur teknologi.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, pertumbuhan pasar data center global tercatat sebesar 25.000 Megawatt pada tahun 2023. Sementara itu, industri data center di Asia Tenggara diproyeksikan akan berkembang jauh lebih pesat dari rata-rata dunia, yaitu dengan gambaran pertumbuhan dari 1.161 Megawatt pada tahun 2023, menjadi sekitar 2.733 Megawatt pada tahun 2028.
Khusus di Indonesia, kapasitas ukuran pasar data center saat ini tercatat hanya sekitar 184 Megawatt pada tahun 2023, dengan demografi terbesar masih berpusat di area Jakarta, Batam, dan sejumlah kota besar lainnya.
Hal tersebut selaras dengan konsumsi per kapita data center di Indonesia sebesar 0,66 watt per kapita, jika dibandingkan dengan kapasitas data center Singapura sebesar 7,07 Megawatt atau setara empat kali lipat kapasitas Indonesia.
Namun demikian, berdasarkan data Structure Research, pertumbuhan data center di Indonesia pada 2020-2025 diproyeksikan sebesar 23,5% per tahun dengan market size mencapai US$ 618,6 juta pada tahun 2025.
Hal tersebut, menurut Deputy Executive General Manager Commercial Engineering PT INTI (Persero) Herwan Herwansyah memberikan celah peluang yang sangat besar bagi PT INTI (Persero) untuk mengeksplorasi industri data center di Indonesia.
Terutama dengan adanya Peraturan Bank Indonesia (BI) Nomor 9/15/PBI/2007 tentang Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum, yang menyatakan bahwa semua bank dan lembaga keuangan harus memiliki mekanisme cadangan melalui Disaster Recovery Center (DRC). Hal ini terkait kebutuhan pemulihan data dan keberlanjutan operasi jika terjadi keadaan darurat.
“Oleh karena itu, ceruk di industri data center ini masih sangat besar dan tidak mengherankan jika makin banyak perusahaan besar yang kini membangun data center,” ucapnya.
Kinerja Perseroan yang sukses menutup tahun 2023 dengan overachievement dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) itu rencananya akan diperkuat dengan struktur kerangka kerja yang lebih lincah dengan target utama perolehan Pendapatan agresif pada 2024.
“Target tersebut telah dikonsepkan melalui penyusunan corporate strategy, termasuk di antaranya membangun pondasi fundamental proses bisnis, past burden settlement, dan menetapkan future expectation yang akan jadi tujuan besar Perseroan,” jelas Delvia Damayanti.
Selain itu, Perseroan pun akan melanjutkan strategi yang telah diimplementasikan pada tahun berjalan dengan memperkuat sejumlah aspek.