TERASBANDUNG.COM - Gempa bumi berkekuatan 4,9 SR mengguncang sejumlah wilayah di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut, pada Rabu (18/09) lalu.

Gempa dengan episenter sekitar 24 km tenggara Kabupaten Bandung tersebut mengakibatkan sejumlah infrastruktur dan rumah-rumah warga di sekitar episenter gempa mengalami kerusakan.

Merespon kondisi tersebut, pegawai perempuan PLN UPT Bandung yang tergabung dalam gugus tugas Srikandi PLN, berkolaborasi bersama YBM UPT Bandung terjun langsung ke lokasi bencana untuk salurkan bantuan.

“Gerak cepat pegawai perempuan PLN yang tergabung dalam gugus tugas Srikandi PLN ini merepresentasikan karakter Anggun – Cerdas – Tangguh (ACT) yang dimiliki setiap srikandi PLN,” terang General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah, Tejo Wihardiyono.

Koordinator Srikandi PLN UPT Bandung, Devy Prima mengatakan, tim PLN memfokuskan penyaluran bantuan pada sejumlah titik lokasi terdampak dengan tingkat kerusakan cukup parah, yakni Desa Cibereum, Desa Margamukti dan Desa Cihawuk yang terletak di Kabupaten Bandung.

“Sehari setelah kejadian, srikandi PLN berkolaborasi bersama YBM segera turun ke lokasi terdampak dan menyalurkan bantuan ke posko-posko dilokasi yang terdiri dari sembako, sejumlah obat-obatan serta perlengkapan dan peralatan mandi. Dari banyaknya titik lokasi terdampak gempa, kami prioritaskan sejumlah lokasi yang terdampak gempa paling parah serta berada di Ring 1 instalasi transmisi PLN,” terang Devy.

Kondisi paska gempa di 3 titik lokasi tersebut cukup parah. Sejumlah rumah penduduk mengalami kerusakan yang cukup berat berupa retak parah hingga bangunan yang rubuh total sehingga banyak didirikan tenda-tenda pengungsian didepan rumah penduduk terdampak untuk menanggulangi adanya gempa susulan. Di tengah kondisi tersebut, Suci Mariati, warga terdampak gempa sekaligus ketua TP-PPK Desa Cibereum menyampaikan apresiasinya atas kepedulian tim Srikandi PLN dan YBM PLN.

“Kami mengucapkan terimakasih kepada PLN atas uluran bantuan yang disalurkan kepada kami, warga terdampak gempa. Semoga bantuan yang diberikan menjadi berkah dan meringankan beban masyarakat yang sedang terkena bencana gempa bumi,” ungkap Suci.

Sementara itu, disisi kelistrikan, PLN UPT Bandung juga bergerak cepat melakukan recovery sistem kelistrikan yang terdampak gempa yakni pada trafo 1 70/20 kV Gardu Induk Santosa.

“Lima menit setelah kejadian, PLN bergerak cepat merecovery gangguan kelistrikan tersebut dengan melakukan pemindahan beban pada trafo terdampak,” terang Assistant Manager Perencanaan dan Evaluasi, Risma Wilnetri.

Selain berdampak pada sistem kelistrikan, gempa bumi yang diakibatkan pergerakan sesar garsela tersebut juga mengakibatkan sebagian bangunan Gardu Induk yakni Gardu Induk 150 kV Santosa, GI 150 kV Wayang Windu dan GI 150 kV Majalaya mengalami retak.

“Keretakan bangunan tersebut akan dilakukan perbaikan secara bertahap, dan dipastikan tidak akan menganggu supplai pasokan listrik di wilayah Bandung Raya dan sekitarnya,” pungkas Risma.