Pemkot Bandung Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Cuaca Ekstrem. (Bandung.go.id)
TERASBANDUNG.COM - Memasuki musim hujan dengan curah yang semakin meningkat, Pemerintah Kota Bandung memperketat langkah antisipasi menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan bahwa koordinasi lintas wilayah dan organisasi perangkat daerah kini dipercepat untuk menanggapi cuaca ekstrem yang mulai terasa sejak akhir pekan.
Farhan menyampaikan bahwa kawasan Bandung Utara menjadi wilayah yang paling merasakan dampaknya pada awal musim hujan kali ini.
Baca Juga : Kolaborasi Lintas Instansi, PLN Kebut Pemulihan Kelistrikan Aceh
“Ada masalah hidrometeorologi di daerah Bandung Utara, sehingga kita harus memastikan penanganan bencana akibat cuaca ekstrem betul-betul bisa kita antisipasi bersama-sama,” ujar Farhan dikutip dari siaran pers Humas Kota Bandung, Senin 1 Desember 2025.
Ia memberikan apresiasi kepada Kecamatan Coblong dan sejumlah wilayah lainnya yang telah bekerja cepat menangani kejadian hidrometeorologi sebelumnya.
Farhan juga menekankan perlunya kesiapan penuh dari Dinas Lingkungan Hidup dalam menghadapi risiko banjir yang kerap disertai tumpukan sampah di sekitar tempat pembuangan sementara.
“Ini menjadi pelajaran penting bagi Dinas Lingkungan Hidup agar selalu siap sedia menghadapi kemungkinan banjir yang diiringi sampah di sekitar TPS,” tambahnya.
BMKG sebelumnya telah mengeluarkan peringatan tentang meningkatnya potensi cuaca ekstrem di Bandung.
Kondisi ini berdampak pada sejumlah wilayah di Kawasan Bandung Utara (KBU), termasuk Cidadap, Coblong, Sukajadi, Andir, Mandalajati, Cibiru, dan Ujungberung.
“Beberapa kecamatan sangat kami perhatikan. Cidadap mengalami kelongsoran, Coblong terdampak, dan kami juga harus memperhatikan Sukajadi, Andir, Mandalajati, Cibiru, dan Ujungberung,” jelasnya.
Selain longsor, angin puting beliung juga dilaporkan terjadi di Kelurahan Sekeloa, serta banjir yang memengaruhi sejumlah fasilitas umum.
“Di Cihampelas, TPS kebanjiran hingga satu jembatan yang menghubungkan dua gang putus,” kata Farhan.
Puting beliung tersebut menyebabkan kerusakan pada 21 rumah warga meski tidak menimbulkan luka berat.
“Hanya satu warga usia 60 tahun yang terluka. Atap rumah yang rusak sudah kami tutup sementara dengan terpal,” ujarnya.
Farhan juga memastikan bantuan cepat diberikan kepada siswa yang peralatan sekolahnya rusak akibat hujan deras.
“Kami pastikan peralatan yang rusak diganti agar besok mereka bisa kembali sekolah,” sambungnya.
Terkait banjir yang kerap muncul di Cibaduyut, Farhan menuturkan bahwa perbaikan permanen membutuhkan proses, tetapi langkah penanganan tetap dilakukan.
Baca Juga : Fasilitas Taman Kota Bandung Hilang Dicuri, Pemkot Serukan Kepedulian Warga
“Kita akan memperbaiki dan membuat saluran-saluran air baru. Prinsipnya membuka jalan-jalan air untuk mengurangi genangan,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa kawasan tersebut berada pada elevasi yang lebih rendah dibanding daerah lain sehingga volume air yang mengalir ke wilayah selatan Bandung sulit dihindari.
“Cibaduyut berada jauh lebih rendah dibanding daerah lainnya, sehingga air pasti mengarah ke sana,” ujarnya.
Seluruh perangkat daerah dan kewilayahan kini diminta memperketat kesiapsiagaan hingga akhir tahun.
“Kita harus terus siap siaga bersama. Cuaca ekstrem ini membutuhkan respons cepat, koordinasi kuat, dan kerja tanpa jeda demi keselamatan warga,” ungkap Farhan.***