TERASBANDUNG.COM - Memasuki musim hujan, banyak pengendara motor terpaksa melewati ruas jalan yang tergenang banjir.

Tidak sedikit yang tetap memaksa menerobos genangan tinggi demi tiba di tujuan, padahal langkah tersebut berisiko besar merusak komponen penting pada mesin.

Bukan berarti sepeda motor tidak boleh melintasi banjir. Namun, pengendara wajib memahami batas aman dan teknik yang tepat agar terhindar dari kerusakan yang bisa membuat motor mogok bahkan harus turun mesin.

Baca Juga : Pemkot Bandung Resmi Mulai Penurunan Kabel Udara dan Migrasi ke Jaringan Bawah Tanah di 104 Ruas Jalan

Berikut panduan lengkapnya seperti dikutip dari mpmhondajatim.com:

1. Pastikan Ketinggian Air Masih Dalam Batas Aman

Sebelum memasuki area banjir, cek terlebih dahulu seberapa tinggi genangan. Jika air sudah melebihi batas aman, risiko mesin kemasukan air meningkat tajam.

Batas paling aman adalah ketika ketinggian air tidak melampaui seperempat roda. Pada kondisi itu, air umumnya masih berada di bawah lubang knalpot sehingga motor dapat terus melaju dengan aman.

Sebaliknya, bila air sudah melampaui ketinggian tersebut, lebih baik mencari rute alternatif. Genangan yang terlalu tinggi sangat mungkin mencapai area knalpot dan membuat motor mati tiba-tiba di tengah banjir.

Baca Juga : Wali Kota Bandung Imbau Wisatawan Waspada Cuaca Ekstrem Menjelang Libur Natal dan Tahun Baru

2. Pertahankan Putaran Mesin Tetap Stabil

Saat melewati banjir, jaga putaran mesin agar tetap pada RPM yang stabil. Putaran mesin yang terlalu rendah membuat motor lebih mudah mati, sehingga meningkatkan risiko air masuk ke knalpot.

Menjaga putaran mesin juga membantu mencegah air masuk ke ruang bakar. Jika air masuk ke ruang pembakaran, piston akan mendapat tekanan berlebih dan dapat bengkok. Perbaikannya tentu memakan biaya besar, sehingga teknik ini wajib diperhatikan.

3. Khusus Motor Matic: Jaga Momentum dan Waspadai Boks Filter Udara

Metode berkendara motor matic di banjir sebenarnya serupa, tetapi ada beberapa hal tambahan yang perlu diwaspadai.

Pengendara motor matic harus menjaga momentum agar laju motor tetap stabil dan tidak mudah mati karena kemasukan air.

Baca Juga : Pemkot Bandung Pangkas Pohon di Supratman dan Riau untuk Mitigasi Bencana dan Optimalisasi PJU

Selain itu, posisi boks filter udara pada motor matic biasanya lebih rendah. Jika ketinggian banjir mencapai atau merendam boks filter, sangat besar kemungkinan air masuk ke saluran udara dan akhirnya terbawa ke ruang pembakaran, menyebabkan motor mogok di tempat.

Jika kondisi air berpotensi mencapai boks filter, sebaiknya jangan memaksakan diri dan pilih jalur yang lebih aman. Mencegah kerusakan selalu lebih baik daripada memperbaikinya.***