Hasil Penelitian Membuktikan Minuman Manis Instan Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Usus

Hasil Penelitian Membuktikan Minuman Manis Instan Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Usus Ilustrasi muniman manis instan/freepik

RAGAM NUSANTARA - Belakangan ini bayak beredar minuman manis instan yang dijual mulai dari pasar swalayan hingga warung kecil.

Ternyata dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Gut mengungkapkan hubungan antara minuman manis instan dan risiko kanker usus.

Mengonsumsi minuman manis instan setiap hari dapat menggandakan risiko terkena kanker usus.

Kanker usus dianggap sebagai kanker pembunuh terbesar kedua. Kanker ini disebabkan oleh sel-sel yang berubah dan tumbuh di usus besar, yang terdiri dari usus besar dan rektum.

Bahkan risiko ini bisa terkena sebelum menginjak usia 50 tahun, terlebih bagi perempuan.

Ditemukan juga 12 persen penduduk Amerika Serikat (AS) yang minum lebih dari tiga porsi minuman jenis itu setiap hari.

Studi dari Gut memantau 95.464 peserta selama 24 tahun dengan mempertimbangkan apa yang mereka makan dan minum, serta riwayat keluarga dengan kanker usus dan gaya hidup mereka.

Selama bertahun-tahun ditemukan bahwa 109 perempuan menderita kanker usus sebelum usia 50 tahun.

Asupan minuman manis yang lebih tinggi pada masa dewasa, ternyata berkaitan dengan risiko yang lebih tinggi.

Mereka yang minum dua atau lebih porsi minuman jenis itu setiap hari dianggap dua kali lebih mungkin terkena kanker usus, dibandingkan dengan perempuan yang minum kurang dari satu porsi dalam sepekan.

Setiap porsi minuman setiap hari dikaitkan dengan risiko 16 persen lebih tinggi, yang naik menjadi 32 persen per porsi harian selama masa remaja.

Jika minuman ini diganti dengan minuman dengan pemanis buatan, kopi, susu semi skim, atau susu murni, risiko kanker usus lebih rendah 36 persen.

Meskipun ini adalah studi observasional yang tidak dapat menentukan penyebabnya, disimpulkan bahwa konsumsi minuman manis dapat berkontribusi pada timbulnya kanker usus dini.

Maka mengurangi asupan dan/atau (mengganti) dengan minuman sehat saat remaja dan dewasa muda, dapat berfungsi sebagai strategi untuk mengurangi beban kanker usus yang berkembang sebelum 50 tahun.***

Penulis: Teguh Nurtanto | Editor: Teguh Nurtanto

Berita Terkini