RAGAM NUSANTARA - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil siap membantu perajin kulit di Kabupaten Garut untuk memasarkan produk. Salah satunya dengan memanfaatkan akun media sosial Instagramnya yang memiliki jutaan followers.
Bahkan Kang Emil mengaku, siap ikut mendesain produk. Hal itu disampaikan Ridwan Kamil saat bertemu dengan para pelaku usaha kulit di Sukaregang, Garut, sekaligus menyerap aspirasi dan curhatan para pedagang yang rata-rata mengeluhkan penjualan yang turun di masa pandemi COVID-19.
Di hadapan sejumlah pelaku usaha fesyen itu, Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil menawarkan diri untuk membantu membuatkan desain produk, baik berupa jaket, sepatu, tas, hingga dompet.
Menurutnya, salah satu persoalan dalam penjualan adalah produk yang tidak sesuai dengan selera pasar saat ini.
"Saya tawarkan kalau ada pengusaha kulit yang mau berkolaborasi memproduksi desain Ridwan Kamil, saya tunggu," katanya.
Kang Emil menegaskan, dirinya tak akan memungut biaya sepeser pun bagi pelaku usaha kulit yang ingin produknya ia desain.
"Kalau mau silakan, saya minta daftarnya berapa toko yang mau memproduksi barang yang saya buat desainnya mulai dari dompet, tas wanita, sepatu, jaket yang semuanya berbahan dasar kulit garut," ujarnya.
Kang Emil yang memiliki jumlah pengikut di media sosial sampai saat ini sekitar 15 juta orang juga siap mempromosikan produk kulit yang ia desain.
"Saya juga siap untuk memasarkan produknya, tapi tentunya produk itu harus sesuai dengan selera pasar. Nanti saya posting, pengikut saya sudah ada 15 juta orang," kata Kang Emil.
Upaya memajukan industri kecil menengah dengan mendesain ulang produk dan pola pemasaran seperti ini sudah Kang Emil lakukan pada pelaku usaha batik di Cirebon.
Hasilnya, produk tersebut laku dijual hingga ke mancanegara. Desain batik Kang Emil yang mendunia salah satunya dinamakan Garuda Kujang Kencana.
"Batik Cirebon yang saya desain itu juga laku dijual sampai Korea Selatan dipakai artis K-Pop," tuturnya.
Kang Emil menuturkan, salah satu tugas pemimpin adalah meringankan beban masyarakat dan mencari solusi dalam hal apapun.
Bagi para pelaku industri kecil menengah ia meminta agar selalu beradaptasi dengan dunia yang terus berubah dengan masuk dalam ekosistem digital.
"Dunia sudah berubah. Mari beradaptasi, jangan berada di zona nyaman," pintanya.***
Penulis: Muhammad Taufik | Editor: Muhammad Taufik