RAGAM NUSANTARA - Wasit asal Zambia, Janny Sikazwe yang jadi sorotan dunia karena keputusan kontroversialnya di laga Tunisia vs Mali pada Kamis 12 Januari 2022, dikabarkan harus dilarikan ke rumah sakit akibat mengalami heatstroke.
Mengutip laporan yang dilansir Daily Mail, Komite Wasit AFCON mengonfirmasi Janny Sikazwe harus dibawa ke rumah sakit seusai pertandingan Tunisia melawan Mali.
Janny Sikazwe jadi sorotan karena keputusannya mengakhiri pertandingan lebih awal atau sebelum waktunya dalam pertandingan yang dimenangkan Mali dengan skor 1-0.
Bahkan, Janny Sikazwe diketahui sempat meniup peluit akhir pertandingan pada menit 85 sebelum menyadari keputusannya salah.
Akibat mengakhiri laga sebelum waktunya, Janny Sikazwe diprotes habis-habisan oleh pemain, pelatih dan ofisial Tunisia hingga harus mendapat pengawalan untuk bisa meninggalkan lapangan.
Dalam pernyataan resminya, Kepala Komite Wasit AFCON, Essam Abdel Fatah mengatakan, Janny Sikazwe sudah bekerja dengan baik memimpin pertandingan.
Namun kata Essam Abdel Fatah, panasnya suhu udara di Stadion Limbe Omnisport yang dilaporkan saat pertandingan Tunisia vs Mali mencapai 34 derajat celcius membuat Janny Sikazwe mengalami heatstroke dan dehidrasi.
"Wasit mengalami heatstroke dan dehidrasi parah yang menyebabkan dia kehilangan fokus sehingga harus dibawa ke rumah sakit (seusai pertandingan)," kata Essam Abdel Fatah.
Dikutip dari website Kementerian Kesehatan RI, heatstroke merupakan kondisi paling berat pada tubuh akibat cuaca panas karena tubuh tidak dapat mengontrol suhu badan.
Saat seseorang mengalami heatstroke, suhu badan meningkat dengan cepat hingga 41 derajat celcius dalam 10 sampai 15 menit dan tubuh sudah tidak dapat mengeluarkan keringat.
Dua dari beberapa dampak yang lazim dirasakan saat seseorang mengalami heatstroke adalah pusing dan sakit kepala.
Essam Abdel Fatah kemudian menjelaskan, wasit keempat atau cadangan sebenarnya sudah ditawarkan untuk melanjutkan permainan. Tetapi salah satu tim menolaknya dan meminta Janny Sikazwe melanjutkan tugasnya sebagai wasit.
"Dia mengakhiri pertandingan pada menit 85 dan kembali (melanjutkan permainan) setelah diberitahu oleh asisten wasit dan mengakhiri pertandingan di menit 89," kata Essam.
"Saat protes disampaikan dan situasi tidak terkontrol, wasit keempat adalah orang yang akan menyelesaikan pertandinga. Tetapi salah satu tim menolaknya," ujar Essam tanpa menyebut tim yang dimaksud.
Dalam pertandingan ini Janny Sikazwe memberikan dua penalti, masing-masing satu untuk tim yang bertanding dan satu kartu merah bagi pemain Mali.***
Penulis: Muhammad Taufik | Editor: Muhammad Taufik