RAGAM NUSANTARA - Varian omicron berdampak pada meningkatnya kasus harian Covid-19 di Kota Bandung. Dalam dua pekan terakhir, Satgas Covid-19 mengonfirmasi kasus positf harian naik 10 kali lipat.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Rosye Arosdiani meminta masyarakat tetap waspada dalam melaksanakan aktivitas.
"Kita tetap waspada terutama kelompok rentan, lansia, orang komorbid, gangguan imunitas salah satu perhatian jangan sampai kena. Belum tentu ringan untuk semua orang," katanya, Rabu 2 Februari 2022.
"Gejala hanya sakit tenggorokan, hilang penciuman itu jarang sekali. Batuk pilek seperti biasa. Justru itu harus waspada," katanya.
Rosye mengaku pihaknya rutin melakukan Whole Genome Sequencing (WGS) sebagai pemeriksaan tahapan selanjutnya dalam Covid-19.
"Kita rutin melakukan WGS, satu jenis pemeriksaan kita cari tahu varian apa untuk surveilance virus yang beredar di Bandung," ujarnya.
Ia mengatakan, kasus harian pada 2 minggu terkahir mengalami peningkatan 10 kali lipat dibandingkan 2 minggu sebelumnya.
"Jadi kasus harian di Kota Bandung 2 minggu terkahir ini ada peningkatan. Kalau kami pantau bulan Januari itu 10 kali lipat, dibanding 2 minggu awal. Kasus harian total 70-an, 2 minggu ini 700 lebih berarti sudah peningkatannya 10 kali lipat," ungkapnya.
Soal kenaikan kasus di Kota Bandung, didominasi oleh perjalanan. Sehingga perlunya skrining untuk melacak pastinya.
"Untuk tahu pasti dari mana itu harus detail, nampaknya tidak lepas dari kondisi nasional. Khususnya di Kota Bandung itu banyak ini dari skrining perjalanan, kemungkinan tanpa bergejala," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Harian Satgas COVID-19 Kota Bandung, Asep Gufron mengimbau warga harus tetap waspada di masa pandemi Covid-19 ini. Apalagi saat ini telah terjadi peningkatan kasus.
"Update kasus sekarang itu ada 864 dari konfirmasi keseluruhan. Atas hal itu kita lakukan pelacakan kepada warga," kata Asep.
Ia mengungkapkan, ketersediaan tempat tidur di seluruh rumah sakit di Kota Bandung sekitar 701 unit. Dari jumlah tersebut, hanya terisi 76 unit.
"Rumah sakit ada 701 terisi baru 76 atau 10,46 persen. Informasi Dinkes belum dikatakan itu Omicron, tapi positif COVID-19," katanya.***
Penulis: Muhammad Taufik | Editor: Muhammad Taufik