Dorce Gamalama Wafat, MUI: Jenazah Transgender Diurus Sebagaimana Kelamin Awal

Dorce Gamalama Wafat, MUI: Jenazah Transgender Diurus Sebagaimana Kelamin Awal Dorce saat wawancara di channel YouTube Deni Sumargo. (Foto: Tangkapan layar YouTube)

RAGAM NUSANTARA - Artis serba bisa Dorce Gamalama meninggal dunia Rabu 16 Februari 2022 pagi akibat Covid-19 setelah sebelumnya juga sempat mengidap sakit diabetes yang berkepanjangan.

Sebelum meninggal, dalam sebuah wawancara di YouTube, Dorce Gamalama sempat menyebutkan ingin dimakamkan sebagai perempuan. Hal ini memantik kontroversi di tengah masyarakat.

Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis pun ikut menanggapi hal ini. Menurutnya jika jenazah adalah transgender maka harus diurus sebagaimana jenis kelamin sejak awalnya ia dilahirkan.

"Jenazah transgender itu diurus sebagaimana jenis kelamin awal dan asalnya ya,"kata Cholil dalam akun Twitternya, @cholilnafis, beberapa waktu lalu.

Menurut dia, mengubah jenis kelamin memang tidak diakui dalam agama islam. Sehingga hukumnya tetap berlaku pada jenis kelamin asalnya.

"Jadi mengubah kelamin itu tak diakui dalam Islam sehingga ia hukumnya tetap seperti jenis kelamin pertama,"ujarnya.

Dikutip dari cnnindonesia.com, Dorce Gamalama terlahir dengan nama asli Dedi Yuliardi Ashadi pada 21 Juli 1963. Ia merupakan satu komedian yang mengawali kariernya sebagai pelawak dengan berpura-pura menjadi perempuan.

Ia tampil dengan nama panggung Dorce Ashadi yakni pemberian dari Myrna, pemimpin kelompok tari waria Fantastic Dolls.

Guna mendukung penampilan di atas panggung, Dorce melakukan operasi ganti kelamin di Surabaya pada 1983. Ia kemudian lebih dikenal dengan nama Dorce Gamalama yang diambil dari Gunung Gamalama di Pulau Ternate, Kepulauan Maluku.

Semenjak itu namanya semakin dikenal di dunia hiburan. Ia kerap tampil sebagai seorang pembawa acara televisi salah satunya dalam talk show Dorce Show di Trans TV pada 2005.

Ia juga dikenal sebagai penyanyi, yang berhasil mencatatkan rekor di Museum Rekor Indonesia (MURI) atas peluncuran sembilan album sekaligus hanya dalam waktu lima bulan. ***

Penulis: Tim Teras Bandung | Editor: Ginanjar

Berita Terkini