RAGAM NUSANTARA - Perangkat ponsel saat ini seperti sudah menjadi kebutuhan utama di masyarakat.
Apalagi saat pandemi Covid-19 yang mana pelajar harus belajar dari rumah dan pekerja harus bekerja dari rumah maka ponsel menjadi pilihan utama.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyatakan, penggunaan internet di Indonesia sangat tinggi.
Hal itu didorong oleh tarif internet yang murah dan banyaknya jumlah pengguna ponsel pintar yang mencapai 167 juta orang atau 89% dari total penduduk Indonesia.
Bahkan ada lembaga penelitian yang menyebutkan ponsel yang terhubung dengan internet mencapai 370,1 juta di tahun 2022.
Artinya para pengguna ponsel diprediksi makin sering menatap layar ponsel baik untuk bekerja atau hanya sebagai hiburan.
Mata menjadi organ tubuh yang paling utama digunakan saat menatap ponsel dan jika tak terkontrol akan mengganggu kesehatan mata.
Memang sejumlah ponsel menawarkan fungsi dark mode yang bertujuan untuk mengurangi kelelahan mata.
Menatap ponsel atau komputer sangat melelahkan mata. Pada dasarnya, berfokus pada objek yang sama, menatap ke satu arah secara terus-menerus dan dalam jarak sama dapat membawa efek buruk pada otot-otot mata, dan bisa merusak penglihatan.
Profesor Chris Lohmann yang bekerja di rumah sakit Universitas Teknik München, Jerman, mengatakan kebiasaan ini meningkatkan risiko berkurangnya ketajaman penglihatan jarak jauh.
"Biasanya, kita mengedipkan mata setiap 10 detik. Tapi jika menatap layar, kita hanya kedip setiap 30 atau 40 detik," ungkap profesor Chris Lohmann seperti dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan RI.
Berkurangnya refleks berkedip membuat mata lelah. Lapisan air mata terkoyak, dan mata mulai terasa gatal atau kering. Mata pun kehilangan kemampuan untuk berfokus.
Tapi ada trik yang bisa membantu mengurangi kelelahan mata, yaitu setelan dark mode atau mode gelap yang bisa ditemukan di sejumlah ponsel dengan sistem operasi modern.
Jika sudah diaktifkan, latar belakang di ponsel menjadi lebih gelap dan teks menjadi lebih terang. Mode ini akan terasa lebih nyaman bagi mata, terutama dalam ruang yang gelap.
Menurut Profesor Chris Lohmann, setelan menggunakan dark mode mata lebih nyaman. Tapi itu bukanlah solusi bagi masalah keringnya atau lelahnya mata karena terlalu jarang berkedip.
Solusi bagi kesehatan mata saat terlalu banyak menggunakan ponsel ditawarkan seorang psikolog Werner Cassel.
Cassel mengungkap, ada kemungkinan cahaya yang dikeluarkan layar ponsel mengganggu kemampuan tidur seseorang di saat gelap.
Pasalnya, cahaya terang biru-putih memperlambat produksi hormon melatonin yang dibutuhkan untuk bisa tidur. Hormon melatonin bertugas memberitahu tubuh bahwa waktu tidur sudah tiba.
Selain itu dia juga menyarankan untuk mengubah setelan di ponselnya guna mengurangi pancaran cahaya biru.**
Penulis: Teguh Nurtanto | Editor: Teguh Nurtanto