Dihantui Mimpi Buruk, Komploton Pencuri Kembalikan Patung Budha yang Dicurinya

Dihantui Mimpi Buruk, Komploton Pencuri Kembalikan Patung Budha yang Dicurinya Ilustrasi patung Hindu/pixabay.

RAGAM NUSANTARA - Pencurian benda-benda purbakala kerap dilakukan kelompok pencuri di India.

Salah satu yang menjadi sasaran kelopok pencuri adalah patung-patung yang berada di kuil Hindu kuno.

Kelompok pencuri ini tergiur mencuri patung-patung di kuil Hindu kuno karena merupakan barang antik yang mungkin saja berharga mahal di pasar gelap.

Namun baru-baru ini kelokpok pencuri yang menggasak patung-patung antik dari kuil Hindu kuno, mengembalikan patung yang mereka curi.

Pasalnya para pelaku mengembalikan patung yang mereka curi mengaku terus dihantui oleh mimpi buruk sejak aksi kejahatan itu dilakukan.

Kelompok pencuri itu mencuri 16 patung dari kuil Lord Balaji yang usianya sudah 300 tahun yang dianggap merupakan inkarnasi dewa Hindu Wisnu.

Mereka meninggalkan 14 dari 16 patung yang telah mereka curi di dekat rumah imam kepala kuil di distrik Chitrakoot di Uttar Pradesh.

"Mereka juga meninggalkan surat pengakuan yang mengatakan mereka mengembalikan idola karena mereka mengalami mimpi yang menakutkan," kata Singh, dikutip dari laman Daily Mail pada Sabtu, 21 Mei 2022.

Hal tersebut terungkap setelah kelompok pencuri meninggalkan surat dan setelah dibuka, surat yang mereka tinggalkan itu berisi ucapan permohonan ampun karena sudah mencuri patung dari kuil tersebut.

Salah satu patung terbuat dari Asthadhatu, paduan delapan logam dan beratnya sekitar lima kilogram.

Selain itu pengangkutannya juga termasuk ornamen perak yang digunakan untuk menghias dewa.

Akan tetapi sampai dengan saat ini polisi masih belum dapat menangkap para pelaku.

Dalam surat pengakuan berbahasa Hindi mereka, mereka mengatakan tidak bisa hidup dengan tenang.

"Kami belum bisa tidur, makan, dan hidup damai," tulis surat itu.

"Kami muak dengan mimpi-mimpi menakutkan dan mengembalikan barang-barang berharga Anda." pungkas isi surat tersebut.**

Penulis: Teguh Nurtanto | Editor: Teguh Nurtanto

Berita Terkini