Setelah Bangun 2 RSUD Baru, Pemkab Bandung Tahun Depan Akan Bangun Lagi 3 RSUD di Ciwidey, Banjaran dan Tegalluar

Setelah Bangun 2 RSUD Baru, Pemkab Bandung Tahun Depan Akan Bangun Lagi 3 RSUD di Ciwidey, Banjaran dan Tegalluar Bupati Bandung Dadang Supriatna secara langsung meresmikan dimulainya pembangunan kedua unit RSUD. (Tangkap layar Instagram @bandungpemkab)

TERASBANDUNG.COM - Pemerintah Kabupaten Bandung mendirikan 2 unit Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) baru yang masing-masing berlokasi di Kecamatan Cimaung dan Kertasari pengerjaanya dimulai pada tahun ini.

Bupati Bandung Dadang Supriatna secara langsung meresmikan dimulainya pembangunan kedua unit RSUD tersebut dengan melakukan Ground Breaking di kedua lokasi pembangunan RSUD pada, 29 Juni 2022 lalu.

Dikatakan Dadang Supriatna, pembangunan dua rumah sakit tersebut merupakan upayanya dalam mewujudkan misi kedua pemerintah daerah, yakni menyediakan layanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan merata.

"Pelayanan kesehatan merupakan pelayanan dasar yang wajib diberikan pemerintah kepada masyarakat. Oleh karena itu, kami Pemkab Bandung akan terus berkomitmen serta menaruh perhatian besar kepada sektor kesehatan masyarakat," kata Dadang dalam keterangan tertulisnya.

Pembangunan RSUD Kertasari berlokasi di Desa Sukapura, dengan luas lahan sekitar 19,831 m2, dan memakan biaya mencapai Rp 24,3 miliar.

Sedangkan lokasi pembangunan RSUD Cimaung berada di Jalan Raya Pangalengan, Desa Cikalong, Kecamatan Cimaung. Berdiri di atas lahan seluas 16.425 m2 dengan luas total bangunan mencapai sekitar 6.378,5 m2 dan menghabiskan anggaran mencapai Rp.24,8 miliar.

Sebagai wujud keseriusannya, Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna mengungkapkan tahun 2023 mendatang rencananya Pemkab Bandung akan mengalokasikan anggaran pembangunan tiga rumah sakit lainnya, yaitu di daerah Pangalengan-Ciwidey-Rancabali (Pacira), Kecamatan Banjaran dan Tegalluar.

"Saat ini Kabupaten Bandung telah memiliki 11 unit rumah sakit. Lima dibantaranya dikelola pemerintah daerah, lima dikelola pihak swasta dan satu unit rumah sakit dikelola Lanud Sulaiman," katanya.

Kang DS juga menjelaskan selain bentuk pemerataan fasilitas kesehatan, pembangunan RSUD tipe D itu bertujuan meningkatkan derajat kesehatan, serta peningkatan akses pelayanan kesehatan yang sulit dijangkau akibat kondisi geografis.

"Kabupaten Bandung memiliki topografi yang berbukit-bukit. Khususnya di Kecamatan Kertasari yang jauh dari pusat kota, dirasa perlu adanya peningkatan pelayanan dibidang kesehatan yang dapat mencakup wilayah selatan Kabupaten Bandung," jelasnya.

Melalui kehadiran dua RSUD tersebut, Dadang berharap masyarakat tidak lagi mengalami kesulitan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, terutama pasien rujukan dari puskesmas di wilayah selatan. Sehingga, angka kematian pasien akibat jauhnya akses kesehatan dapat ditekan.

"Tentunya, pembangunan rumah sakit ini juga akan ada multiplier effect untuk pembangunan dan perekonomian masyarakat setempat, karena akan menyerap tenaga kerja sekitar wilayah tersebut," ujar Dadang.

Dengan adanya pembangunan fasilitas kesehatan itu, Dadang juga berharap indeks kesehatan Kabupaten Bandung akan terus meningkat, sehingga berdampak pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM).***

Penulis: Tim Teras Bandung | Editor: Dadi Mulyanto

Berita Terkini