TERASBANDUNG.COM - Tarantula sama halnya seperti laba-laba pada umumnya, memiliki taring dan gigitannya menyakitkan bagi manusia.
Tak hanya itu, gigitan Tarantula sebenarnya memiliki bisa walau tidak mematikan seperti halnya bisa pada ular kobra. Hal inilah yang membuat tarantula menjadi aman untuk diperdagangkan.
Di saat para pemuda milenial lain menekuni usaha kafe, kedai kopi, distro, ataupun usaha lainnya, perempuan asal Kota Bandung, Ming Cu memilih menekuni usaha anti mainstream yaitu bisnis tarantula berbisa.
Kegemarannya bermain di hutan ditambah ketertarikan terhadap tarantula membawa peruntungan bagi Ming Cu, hingga membuka usaha Spider Lover Petshop dan meraup untung puluhan juta dari usaha tersebut.
Bisnis jual beli dan ternak tarantula ini sudah dilakoni Ming Cu sejak 2010. Awalnya, ia mengaku terkesima dengan bentuk hewan berkaki delapan tersebut.
“Awalnya karena ngelihat laba-laba dan saya suka (dengan laba-laba tadi). Akhirnya saya memelihara laba-laba tersebut,” ucap Ming Cu.
Dari situlah, Ming Cu memelihara dan berbisnis tarantula. Ia kemudian membeli tarantula kecil yang diimpor dari Filipina. Awalnya, ia membeli 20 ekor tarantula dengan jenis Caribena versicolor dengan modal kurang dari Rp5 juta.
Tarantula itu lalu diberi makan dan dibesarkan. Hingga kini, lebih dari 3.000 ekor tarantula ada di rumahnya.
Setelah menjadi bisnis, Ming Cu mengirim tarantulanya ke berbagai wilayah di Indonesia. Bahkan, ia juga pernah mengirim tarantula ke luar negeri.
Harga tarantula yang dijual Ming Cu bervariatif. Seekor tarantula bisa dibanderol Rp50 ribu hingga jutaan rupiah. Adapun beberapa jenis tarantula yang dijual di sini antara lain: Chromatopelma cyaneopubescens, Poecilotheria spp, Nhandu tripepii, Typhochlaena seladonia dan Caribena versicolor.
“Macam-macam. Antara Rp50 ribu sampai jutaan dan tergantung jenisnya. Pernah menjual paling mahal jenis seladonia ukuran anakan seharga Rp7,5 juta dari Amerika,” ungkap Ming Cu.
Tentu tdak mudah menjalankan bisnis ini, Ming Cu harus berjuang dari nol sebelum bisnis yang ia jalankan ini berkembang seperti sekarang. Tantangan terbesar yang dihadapi Ming Cu justru berasal dari keluarganya.
Selain itu, Ming Cu juga harus beberapa kali harus keluar-masuk rumah sakit karena pekerjaannya tersebut. Sengatan tarantula jadi sebabnya.
Ming Cu mengaku sudah 15 kali disengat tarantula yang ada di rumahnya. Mulai dari bengkak hingga demam tinggi dirasakan Ming Cu setelah disengat hewan berkaki delapan tersebut.
"Sering disengat sudah 15 kali karena salah pegang. Harusnya pakai toples ditangkapnya tapi saya pakai tangan kosong. Ada yang cuma bengkak aja, kesemutan tapi masih bisa perawatan di rumah. Tapi tiga kali saya sampai masuk ke rumah sakit," ungkapnya.
Dari bisnis jual beli tarantula tersebut, Ming Cu meraup omzet mulai dari Rp10-20 juta rupiah. Ia juga kini memiliki tiga orang karyawan yang bertugas tiap harinya.***
Penulis: Tim Teras Bandung | Editor: Dadi Mulyanto