TERASBANDUNG.COM - Menurut penelitian di Journal of Health and Social Behavior, diungkapkan bahwa melakukan hubungan suami istri dapat meningkatkan kesehatan mental, variabilitas detak jantung yang lebih sehat, dan risiko kematian yang lebih rendah.
Dalam islam pun sudah diatur beragam cara hidup umat muslim, termasuk juga tentang bagaimana cara berhubungan suami istri sesuai sunah dan syariat Islam.
Hubungan suami istri hadir bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan biologis semata, tetapi juga menjadi pahala bahkan membuahkan manfaat bagi kesehatan.
Selain itu, hal yang sering menjadi pertanyaan pasangan suami istri adalah bagaimana posisi serta adab berhubungan suami istri dalam Islam.
Selain memberikan petunjuk mengenai posisi hubungan suami istri, Islam juga memiliki adab berhubungan yang harus ditaati.
BACA JUGA: 7 Posisi Seks yang Paling Banyak Digemari dan Membakar Kalori, Sama Seperti Berolahraga!
Karena hubungan intim bukan hanya sekedar kenikmatan dan penyaluran gairah seksual, tapi juga bernilai ibadah.
Rasulullah SAW menekankan hal ini agar manusia bisa menahan pandangan dan mampu mengaga diri dari sesuatu yang haram.
Berikut beberapa tata cara serta adab berhubungan suami istri sesuai sunah, yang dirangkum dari berbagai sumber:
1. Mandi dan Berwudu sebelum Berhubungan
Cara berhubungan suami istri sesuai sunah yang pertama adalah biasakan diri untuk membersihkan diri terlebih dahulu sebelum bercinta.
Bersihkan seluruh anggota badan, termasuk alat kelamin. Baik suami maupun istri harus mandi agar wangi dan terlihat segar.
Menyenangkan suami dengan berpenampilan menarik adalah salah satu hal yang diajarkan.
Setelah mandi serta menggosok gigi, cara berhubungan suami istri sesuai sunah yang bisa dilakukan adalah berwudu agar menjadi suci.
Bukankah bercinta juga termasuk ibadah? Maka sebelum melakukannya ada baiknya untuk menyucikan badan.
Mandi dan wudu pun dapat membuat badan terasa segar sehingga bisa lebih rileks ketika akan berhubungan intim.
Tubuh yang wangi juga dapat menyenangkan pasangan, bukan?
2. Jangan Lupa Berdoa dan Berniat
Cara berhubungan suami istri sesuai sunah selanjutnya adalah dengan membaca doa dan niat.
Sebelum melakukan hubungan suami istri, Moms dapat mengajak suami untuk berdoa bersama, seperti di bawah ini:
بِسْمِ اللهِ اَللّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah. Ya Allah, jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezeki yang Engkau anugerahkan kepada kami."
Doa tak hanya dilakukan sebelum, tapi juga saat air mani atau sperma keluar serta saat hubungan seks telah berakhir.
Doa ini baik diucapkan terutama bagi pasangan yang ingin mendapatkan keturunan dari aktivitas bercinta yang dilakukan.
Ketika suami mengeluarkan air mani, ucapkanlah doa sebagai berikut:
اَللّهُـــمَّ اجْعَــلْ نُطْفَتَــنَا ذُرّ ِيَّةً طَيِّــبَةً
Artinya: "Ya Allah jadikanlah nutfah kami ini menjadi keturunan yang baik."
Setelah aktivitas bercinta telah selesai, jangan lupa juga untuk membaca bersama-sama doa ini:
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ خَلَقَ مِنَ المْـَــاءِ بَشَـــرًا
Artinya : "Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan air mani ini menjadi manusia (keturunan)."
Selain berdoa sebelum bercinta, bahkan saat malam pertama suami istri pun dianjurkan untuk menunaikan sholat sunah dua rakaat.
BACA JUGA: 10 Cara Berhubungan Suami Istri yang Tidak Sesuai dengan Sunah Islam
3. Bercinta Dengan Niat Menyenangkan Suami
Berniat menyenangkan pasangan juga jadi bagian dari adab serta tata cara berhubungan suami istri sesuai sunah dan syariat Islam.
Istri yang baik dalam Islam adalah dia yang berniat menyenangkan suaminya dalam segala hal yang dilakukannya, termasuk saat bercinta.
Dalam Islam, membahagiakan suami itu penting karena surga istri ada di bawah kaki suaminya. Suami pun juga harus memperlakukan istrinya dengan baik.
Karena hubungan intim suami istri tentu dilandasi dengan niat untuk saling memberi kesenangan pada diri sendiri dan juga pasangan.
4. Dilakukan dengan Santai, Didahului dengan Cumbuan
Tata cara berhubungan suami istri sesuai sunah selanjutnya adalah didahului dengan cumbuan.
Dalam Islam, hubungan intim suami dan istri sepatutnya menyenangkan dan dapat dinikmati oleh kedua belah pihak. Untuk itu, komunikasi antar pasangan sangat penting, ya, Moms.
Beritahu pasangan apa hal yang dapat merangsang Moms dan jangan ragu untuk bercumbu terlebih dahulu atau foreplay sebelum berhubungan seks.
Foreplay adalah tindakan yang didorong dalam Islam dan bisa dilakukan oleh suami atau istri sebelum memulai hubungan seksual yang sebenarnya.
Tindakan yang disarankan selama pemanasan dalam Islam termasuk membelai payudara istri dan seks oral untuk merangsang organ sensitif.
Pada salah satu hadis pun mengamini jika cara berhubungan suami istri sesuai sunah tidak sepatutnya dilakukan terburu-buru dan langsung intercourse.
"Janganlah salah seorang di antara kalian menggauli istrinya seperti binatang. Hendaklah ia terlebih dahulu melakukan pendahuluan, yakni ciuman dan cumbu rayu.” (HR.Tirmidzi)
Cumbuan memiliki peran penting dalam tata cara berhubungan suami istri sesuai sunah.
Selain dapat mengurangi ketegangan dan meningkatkan gairah, cumbuan juga dapat menunjukkan rasa kasih dan sayang antara pasangan.
Moms juga dapat membuat suasana tempat bercinta dengan wangi-wangian, dekorasi atau apa pun yang bisa membuat aktivitas intim ini semakin panas dan tentunya berkesan.
5. Posisi Boleh Apa Saja
Eksplorasi cara berhubungan suami istri sesuai sunnah juga ternyata tidak dihalangi dalam Islam, lho.
Melakukan berbagai posisi saat berhubungan intim boleh dilakukan. Apalagi jika Moms dan suami ingin melakukan suatu hal yang berbeda dari biasanya.
Hal ini bisa menghindari kebosanan dalam bercinta.
نِسَاۤؤُكُمْ حَرْثٌ لَّكُمْ ۖ فَأْتُوْا حَرْثَكُمْ اَنّٰى شِئْتُمْ ۖ وَقَدِّمُوْا لِاَنْفُسِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ مُّلٰقُوْهُ ۗ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِيْنَ
"Istri-Istrimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladangmu itu kapan saja dengan cara yang kamu sukai. Dan utamakanlah (yang baik) untuk dirimu.
Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu (kelak) akan menemui-Nya. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang yang beriman.” (QS Al Baqarah: 233).
BACA JUGA: Peneliti, Makan Kulit Ayam Ternyata Tidak Meningkatkan Kadar Kolesterol, Malah Baik Buat Kesehatan
6. Memakai Parfum saat Bercinta dengan Suami
Memakai parfum juga menjadi bagian dari adab dan tata cara berhubungan suami istri sesuai sunah.
Hukum Islam aslinya melarang wanita memakai parfum yang terlalu kuat karena itu seperti mengekspos dirinya ke publik.
Seorang wanita dapat menggunakan parfum dengan satu syarat, yaitu untuk menyenangkan suaminya.
Parfum yang memicu keinginannya atau nafsu suami adalah yang terbaik.
7. Menyikat Gigi
Tidak hanya harus wangi dan bersih tubuhnya saja, bagian mulut Moms pun harus diperhatikan dan menjadi bagian tata cara berhubungan suami istri sesuai sunnah.
Sebelum melakukan hubungan intim hendaknya suami istri telah menyikat gigi terlebih dahulu agar terhindari dari bau mulut yang mengganggu.
Berhubungan intim setelah menyikat gigi dapat membuat suami dan istri lebih mesra.
8. Membaca Doa Saat Ejakulasi
Cara berhubungan suami istri sesuai sunah selanjutnya adalah dengan membaca doa saat ejakulasi atau saat mencapai kepuasan.
Selain membaca doa, Dads juga disarankan untuk mengangkat pinggul istri agar air mani suami dapat masuk dengan sempurna ke vagina istri.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِى خَلَقَ مِنَ الْمَاءِ بَشَرًا فَجَعَلَهُ نَسِبًا وَصِهْرًا وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيْرًا. أللَّهُمَّ اِنْ كُنْتَ خَلَقْتَ خَلْقًا فِيْ بَطْنِ هَذِهِ الْمَرْأَةِ فَكَوِّنْهُ ذَكَرًا وَسَمَّهُ اَحْمَدَ بِحَقِّ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، رَبِّ لَا تَذَرْنِى فَرْدًا وَاَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِيْنَ
Artinya: "Segala puji milik Allah, yang telah menciptakan manusia dari air mani. Lalu jadikan manusia itu punya keturunan dan mushaharah dan Dia adalah Tuhanmu Maha Kuasa.
Ya Allah, Ya Tuhan kami, jika Engkau takdirkan di dalam perut istriku ini tercipta seorang makhluk, maka jadikanlah ia seorang laki-laki yang akan kuberikan nama Ahmad.
Dengan hak yang ada pada Nabi Muhammad, Ya Allah Ya Tuhan kami, jangan biarkan aku sendirian (tanpa memiliki keturunan).
Engkaulah (Tuhan) sebaik-baik zat yang mewariskan (yang mengkaruniai tinggalan keturunan).***
Penulis: Tim Teras Bandung | Editor: Dadi Mulyanto