Penyebab Flek Saat Hamil Muda dan Cara Mengatasinya

Penyebab Flek Saat Hamil Muda dan Cara Mengatasinya Ilustrasi ibi hamil muda. (pixabay)

TERASBANDUNG.COM - Keluarnya bercak darah saat hamil muda adalah keluhan yang banyak dialami ibu hamil. Warna flek saat hamil muda ini biasanya berwarna merah muda, merah, atau cokelat.

Ketika terjadi pendarahan saat hamil muda, banyak orang mungkin merasa khawatir dan berpikir ini merupakan tanda keguguran. Namun, kenyataannya tidak selalu demikian.

Flek saat hamil muda adalah kondisi keluarnya bercak darah dari vagina. Kondisi ini sering terjadi, terutama trimester pertama kehamilan. Warna flek yang keluar juga bervariasi, dari cokelat tua, merah, hingga merah muda.

Keluar bercak darah saat hamil muda umumnya bukan masalah yang serius. Akan tetapi, pada sebagian kasus kondisi ini dapat menjadi gejala komplikasi kehamilan.

Baca Juga: Jangan Tertipu! Ini Cara Mengetahui Tanda Wanita Orgasme

Kondisi ini umumnya terjadi selama beberapa hari hingga minggu bergantung pada penyebabnya. Sekitar 25 persen ibu hamil diperkirakan mengalami flek dalam 12 minggu pertama kehamilan.

Sebuah studi menunjukkan bahwa flek seperti keluar gumpalan darah saat hamil muda paling sering terjadi di minggu keenam dan ketujuh kehamilan. Namun Anda tidak perlu khawatir, kondisi ini tidak selalu menandakan keguguran.

Jika flek cokelat saat hamil muda tergolong ringan dan tidak disertai gejala apa pun, tunggulah hingga berhenti.

Apalagi jika Anda mengeluarkan flek yang disertai dengan kram perut parah, demam, keputihan abnormal, atau merasa sakit, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca Juga: Punya Body Aduhai dan Penampilan Selalu Segar, Luna Maya Bagi-bagi Tips

Keluarnya flek saat hamil muda memang tidak dapat diprediksi. Namun, dengan menjaga kesehatan dan kehamilan, Anda dapat membantu meminimalisir kemungkinan keluarnya flek.

Jika ditanya flek hamil muda seperti apa, ini bergantung pada penyebab yang mendasarinya.

Dilansir dri SehatQ, beberapa kondisi, mulai dari yang ringan hingga berat, dapat menyebabkan timbulnya flek saat hamil muda.

Berikut adalah penyebab pendarahan saat hamil muda yang mungkin terjadi.

1. Pendarahan implantasi

Keluar bercak darah saat hamil muda termasuk tanda pendarahan implantasi. Kondisi ini terjadi pada 6-12 hari setelah pembuahan.

Pendarahan implantasi menandakan bahwa embrio (sel telur yang telah dibuahi) ditanamkan ke dinding rahim. Ciri flek saat hamil muda ini biasanya hanya keluar sedikit dan berwarna merah muda terang hingga cokelat tua.

Pendarahan implantasi hanya berlangsung selama beberapa jam hingga 3 hari dan akan berhenti sendiri. Kondisi ini juga merupakan salah satu gejala awal kehamilan.

2. Kehamilan ektopik

pendarahan akibat kehamilan ektopik

Kehamilan ektopik bisa menyebabkan pendarahan yang berbahaya

Kehamilan ektopik atau hamil di luar kandungan terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi tertanam di luar rahim. Kondisi ini dapat memicu flek saat hamil muda sepanjang kehamilan terus tumbuh.

Apabila kehamilan ini pecah, penderitanya bisa mengalami pendarahan yang membahayakan jiwa ataupun infeksi berbahaya.

3. Iritasi serviks atau leher rahim

Mulut rahim atau serviks lebih rentan berdarah karena iritasi. Flek ringan adalah tanda yang bisa muncul dari pendarahan serviks setelah penetrasi vagina atau pemeriksaan panggul.

Bercak darah saat hamil muda ini cenderung berwarna merah atau cokelat, dan biasanya berhenti sendiri dalam beberapa jam.

Kasus ini termasuk jarang, tetapi jika terjadi dapat menyebabkan pendarahan yang parah.

Iritasi serviks bahkan bisa menyebabkan infeksi dan komplikasi serius lainnya sehingga perlu segera mendapatkan perawatan.

4. Perubahan serviks dan hormon akibat kehamilan

Keluar flek cokelat saat hamil muda tanpa nyeri bisa terjadi akibat perubahan serviks dan hormon.

Sebab, tubuh mengalami banyak perubahan pada awal kehamilan. Salah satu bentuknya adalah perubahan serviks dan hormon yang dapat menyebabkan flek saat hamil muda.

Namun, kondisi ini tidak berbahaya dan kecil kemungkinannya menyebabkan keguguran jika Anda rutin melakukan pemeriksaan kehamilan.

5. Hamil anggur

Hamil anggur juga bisa menimbulkan flek pada ibu hamil hingga pendarahan berat. Kondisi ini terjadi ketika jaringan-jaringan abnormal berbentuk seperti anggur tumbuh di dalam rahim.

Gejala lain dari hamil anggur dapat berupa kadar hormon hCG yang sangat tinggi dan tidak ada denyut jantung janin.

6. Keguguran

Ngeflek saat hamil muda dapat menjadi tanda keguguran. Umumnya, keguguran terjadi pada 20 minggu pertama kehamilan.

Jika Anda sedang hamil muda dan mengalami keluar aliran darah berwarna cokelat atau merah terang, sakit punggung, kram perut, hingga adanya gumpalan yang keluar dari vagina; sebaiknya segera kunjungi dokter kandungan karena dikhawatirkan terjadi keguguran

Selain itu, gejala kehamilan juga akan berkurang ketika mengalami keguguran sehingga Anda harus mewaspadainya.

7. Polip serviks

Keluarnya bercak darah saat hamil muda juga bisa diakibatkan polip serviks. Polip serviks adalah gangguan yang dialami sekitar 2-5 persen wanita. Kondisi ini ditandai dengan pertumbuhan massa di leher rahim.

Polip serviks umumnya bersifat jinak dan tidak menyebabkan kanker. Namun, bisa juga meradang atau teriritasi sehingga menyebabkan pendarahan berwarna merah cerah.

8. Pendarahan subkorionik

Pendarahan subkorionik, yang juga dikenal sebagai hematoma, adalah pendarahan yang terjadi ketika plasenta sedikit terlepas dari dinding rahim. Kondisi ini menyebabkan terbentuknya kantong pada celah di antara keduanya.

Ketika mengalami hematoma, ibu hamil akan mengalami pendarahan ringan hingga berat yang berwarna merah muda, merah, atau cokelat; nyeri perut bagian bawah; dan kram.

9. Infeksi

Flek saat hamil muda dapat disebabkan infeksi pada leher rahim, vagina, atau infeksi menular seksual yang dapat terjadi di trimester pertama. Kondisi ini juga bisa dipicu bakteri, virus, atau jamur.

Selain pendarahan, Anda bisa mengalami gatal, sakit perut bagian bawah, sensasi terbakar saat buang air kecil, keputihan, dan benjolan atau luka di bagian luar vagina.

10. Kehamilan kembar

Jika hamil anak kembar, kemungkinan Anda memiliki peluang lebih besar untuk mengalami keluarnya bercak darah saat hamil muda. Keguguran juga lebih sering terjadi ketika Anda hamil lebih dari satu bayi.

Di sisi lain, sebuah studi dalam jurnal Fertility and Sterility pada tahun 2016 melakukan penelitian terhadap 300 wanita yang hamil anak kembar melalui program bayi tabung.

Hasilnya menunjukkan bahwa mereka memiliki peluang tinggi untuk menjalani kehamilan yang sehat. Pendarahan pada trimester pertama juga tidak mempengaruhi hal ini.

Lantas, apa yang harus dilakukan jika keluar flek saat hamil muda? Sebagai solusinya, berikut adalah sejumlah cara menghentikan flek saat hamil muda yang bisa Anda lakukan.

1. Rutin melakukan pemeriksaan kehamilan

2. Mengonsumsi makanan bernutrisi dan bergizi

3. Minum vitamin kehamilan, terutama yang direkomendasikan dokter kandungan

4. Berhenti mengonsumsi kafein dan alkohol

5 Tidak merokok

6. Menjaga berat badan agar tidak naik atau turun secara berlebihan

7. Istirahat dan tidur dengan cukup

8. Rutin berolahraga minimal 30 menit dalam sehari dengan persetujuan dari dokter kandungan

9. Hindari melakukan pekerjaan atau aktivitas berat

10. Perbanyak minum air putih agar tubuh tetap terhidrasi.

Dikutip dari American Pregnancy, Anda juga disarankan untuk memakai panty liner atau pembalut untuk mengatasi keluarnya bercak darah saat hamil muda.

Selain itu, hindari memakai tampon atau memasukkan apa pun ke area vagina, seperti douche atau berhubungan seksual.**

Penulis: Teguh Nurtanto | Editor: Teguh Nurtanto

Berita Terkini