Siap Lejitkan Omzet UMKM Lewat 'Sirkuit' yang Mampu Tingkatkan Marketing dan Relasi

Siap Lejitkan Omzet UMKM Lewat 'Sirkuit' yang Mampu Tingkatkan Marketing dan Relasi

TERASBANDUNG.COM - Salah satu yang kerap menjadi tembok tinggi bagi para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) adalah relasi dan pasar.

Namun pelaku UMKM Kota Bandung kini tak perlu khawatir, Dinas Koperasi dan UKM (Diskopukm) Kota Bandung dapat membantu mengembangkan diri dan bersinergi dalam satu sistem.

Kepala Bidang Usaha Mikro Diskopukm, Eri Nurjaman menyampaikan, para UMKM bisa mendaftarkan produknya dalam Sistem Informasi Kewirausahan yang Terintegrasi (Sirkuit) melalui sirkuit.bandung.go.id.

"Ada format pendaftarannya. Banyak benefit yang bisa didapatkan, salah satunya jika ingin memperoleh HAKI, akan kami berikan surat keterangan. Bisa memangkas biaya kepemilikan HAKI, cukup dengan Rp500.000 saja," jelas Eri Nurjaman dilansir dari laman resmi Pemkot Bandung.

Selain itu, jika UMKM telah bergabung dengan Diskopukm para pengusaha bisa mendapatkan pendampingan marketing dan relasi.

Baca Juga: Diminati Pangsa Pasar Luar Negeri, Produk Fesyen Jadi Unggulan Ekspor Kota Bandung

Bahkan, jika ada produk UMKM yang belum memiliki merek atau desain kemasan, pihaknya akan membantu menyediakan kebutuhan tersebut.

"Manfaatnya memperoleh pendampingan melalui pelatihan balai latihan koperasi dan ukm (balatkom). Lalu, kami berikan kemasan gratis 1.000 unit, termasuk merek dan desain," ujarnya.

Berbagai program diciptakan untuk mendorong para pelaku melengkapi legalitas, menjaring kemitraan dengan berbagai pihak, dan pelatihan standarisasi kompetesi pelaku usaha.

Seperti saat ini, melalui Gelar Produk UMKM 2022, para pelaku usaha yang telah bergabung dalam binaan Diskopukm Kota Bandung bisa memasarkan produknya di berbagai event.

Baca Juga: Pemkot Bandung Jalin Kerja Sama Kuliner dengan Fort Worth Texas Amerika Serikat

"Acara ini merupakan ajang bagi para pelaku UMKM yang kemarin belum bisa terlibat di Pasar Kreatif dan ingin pendampingan. Ada 42 UMKM yang terlibat, terdiri dari 10 UMKM kuliner, 12 kriya, dan 20 fesyen. Acara ini diselenggarakan dari 22-31 Agustus 2022," paparnya.

Ia mengaku, setelah pendampingan, beberapa pelaku UMKM melejit omzetnya. Bahkan, ada yang sebelumnya beromzet Rp200 jt naik menjadi Rp2 miliar.

"Paling penting itu dampak dari pendampingan dan pelatihan yang kita berikan. Misalnya, jadi ada yang ordernya berkelanjutan setelah ikut pameran," katanya.

Ia menambahkan, target omzet dalam acara kali ini diharapkan bisa mencapai Rp2,1 miliar.

Menurut data sampai 28 Agustus 2022, omzet dalam acara Gelar Produk UMKM 2022 telah mencapai lebih dari Rp880 juta.

Salah satu peserta yang ikut dalam pameran kali ini adalah Ahmad Susila, owner 'Kebunnya Aki dan Enin', sebuah produk kuliner kerupuk mie rempah berbagai rasa.

Selepas pensiun di tahun 2016, ia mencoba usaha berjualan makanan ringan untuk membiayai pengobatan putranya yang mengidal Cerebral Palsy.

"Tiap bulan itu butuh Rp5 juta untuk berobat. Belum biaya terapi dan lainnya. Namun, kehendak Allah, anak saya meninggal di tahun 2017," cerita Ahmad.

Dukanya pun kian bertambah selepas anak keduanya dipanggil juga ke sisi Allah dan meninggalkan dua orang cucunya.

"Saya juga biayai cucu lewat dagangan ini. Makanya kenapa merek kami ini 'Kebunnya Aki dan Enin', bermakna menjemput rezeki untuk cucu," ungkapnya.

Ia mengaku, setelah mengikuti pelatihan yang diberikan Diskopukm, ia akhirnya bisa membuat PIRT dan diberi fasilitas pengemasan serta pelatihan digital marketing.

"Sebelum bergabung, kami tidak tahu legalitas itu seperti apa. Tapi, alhamdulillah sangat terbantu sekarang lewat pendampingan Diskopukm," katanya.

Hal serupa juga dirasakan Eva, owner UMKM fesyen merek Zayn House. Ia mengaku setelah mengikuti pameran yang diselenggarakan Diskopukm, pendapatannya naik dua kali lipat dari sebelumnya.

"Bahkan, setelah pameran itu masih terjaga costumernya. Masih banyak yang order sampai sekarang. Bahkan, saya juga pernah kirim sampai ke Dubai," tutur Eva.

Ia juga menambahkan, tak hanya diberi lahan untuk berjualan dan dilatih, tapi para UMKM juga bisa sekalian praktik ilmu marketing yang telah diberikan.

"Bukan hanya dapat ilmunya, tapi kami juga diberikan kesempatan 10 hari untuk berjualan di pameran," katanya.**

Penulis: Teguh Nurtanto | Editor: Teguh Nurtanto

Berita Terkini