Youth Space Jadi Alternatif, Begini Ajakan Pemkot Bandung Atasi Vandalisme

Youth Space Jadi Alternatif, Begini Ajakan Pemkot Bandung Atasi Vandalisme Ilustrasi perlengkapan cat untuk melakukan aksi vandalisme. (pixabay)

TERASBANDUNG.COM - Tangan - tangan setan tlah mulai.. Menuliskan kata asal jadi.

Di setiap dinding dan di jalanan... Menghilangkan keindahan.

Wajah kota Jadi ternoda ... Penuh corat coretan tangan Setan.....

Seperti itulah sepenggal baid lagu berjudul Tangan Setan yang dipopulerkan oleh penyanyi rock asal Kota Bandung, Nicky Astria.

Kota Bandung sendiri mulai marak kasus vandalisme yang merusak keindahan kota dan menjadi tantangan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bersama aparat kewilayahan.

Baca Juga: Sambut HJKB, Pemkot Bandung dan Perusahaan Telekomunikasi Cat Tiang dan Kencangkan Kabel Udara

Beragam upaya telah dilakukan mulai dari tahap preventif hingga punishment.

"Pengawasan sudah diarahkan oleh Pak Asisten beberapa hari lalu bersama RW, linmas, kelurahan, kecamatan, Polsek dan Koramil untuk bersama-sama menjaga agar fasilitas yang sudah dicat ulang tidak menjadi kanvas baru vandalisme," ujar Ketua Paguyuban Camat Kota Bandung, Syukur Sabar seperti dilansir dari laman resmi Pemkot Bandung.

Solusi konkret yang telah dijalankan sampai saat ini adalah berkoordinasi dengan pemilik toko yang melakukan pengecatan sendiri atau dibantu dari Pemkot Bandung.

Syukur mengimbau, agar para pemuda menyalurkan bakatnya dengan kegiatan positif. Bisa melalui komunitas-komunitas yang baik untuk membangun diskusi dan pengembangan bakat.

Baca Juga: #HJKB212 Percantik Kota Bandung, Yuk Ikuti Bebersih Bandung Jilid 4

"Mereka bisa bergabung di Karang Taruna, KNPI, atau bisa mengaktivasi youth space di wilayah masing-masing. Mereka bisa berlatih dan diskusi di sana," imbaunya.

Biasanya vandalisme terjadi pada pukul 02.00-04.00 WIB dini hari. Menurut Syukur, pelakunya kebanyakan merupakan anak muda yang diduga berasal dari komunitas tertentu.

"Ada yang suka bikin coretan bentuk tulisan, ada juga yang gambar kartun. Ini kami duga berasal dari komunitas tertentu," ungkapnya.

Menurutnya, pihak kewilayahan sering berkeliling untuk mencegah terjadinya vandalisme, tapi ternyata tidak menemukan kasus yang dilakukan.

Jika ada pelaku yang berhasil kami tangkap, sanksinya akan diterapkan oleh Satpol PP. Kalau terjadi pelaporan, bisa kita ambil buktinya dari CCTV sekitar," pungkasnya.**

Penulis: Teguh Nurtanto | Editor: Teguh Nurtanto

Berita Terkini