Hujan deras mengguyur Kota Bandung. (Dadi Mulyanto/TERASBANDUNG.COM)
TERASBANDUNG.COM - Peralihan musim kemarau menuju musim penghujan dengan kondisi cuaca ekstrim sangat berkaitan dengan meningkatnya berbagai serangan penyakit.
Peralihan dari satu musim ke musim lainnya itu disebut sebagai musim pancaroba. Misalnya peralihan dari musim kemarau ke hujan dari bulan Maret sampai April dan pada bulan Oktober sampai Desember yang merupakan peralihan dari musim hujan ke kemarau.
Akibat dari peralihan musim ini adalah perubahan cuaca yang cukup ekstrem, di mana pada pagi siang hari bisa panas sekali, namun ketika sore dan malam hari turun hujan secara lebat.
Apabila tubuh kita tidak kuat menghadapi perubahan cuaca secara drastis ini, Anda akan lebih mudah terserang penyakit seperti sakit kepala, flu atau pilek, demam, dan nyeri sendi.
Baca Juga : Healing di Rumah Diprediksi akan Jadi Tren di Masa Depan, Kok Bisa?
Daya tahan tubuh yang menurun saat musim pancaroba juga dapat mengakibatkan penyakit yang lebih serius, seperti gangguan pencernaan, tifus, dan demam berdarah (DBD).
Meskipun sakit tidak bisa diprediksi kapan datangnya, menerapkan pola hidup sehat menjadi langkah untuk kita mengantisipasinya.
Untuk menjaga stamina tetap fit dan tidak mudah sakit, ada beberapa cara yang bisa rutin dilakukan, seperti dikutip dari Duit Pintar.
1. Jaga Daya Tahan Tubuh dengan Pola Makan Sehat
Kunci utama agar tubuh tidak mudah sakit adalah dengan memperbaiki sistem imun atau daya tahan tubuh.
Daya tahan tubuh yang kuat mampu memberikan benteng perlindungan sehingga virus tidak mudah menyerang tubuh.
Menjaga daya tahan tubuh dilakukan dengan cara memenuhi nutrisi yang dibutuhkan tubuh, mulai dari vitamin, protein, lemak, dan mineral yang dibutuhkan tubuh.
Baca Juga : Kinerja Lembaga Jasa Keuangan Terus Bertumbuh dan Stabilitas Jasa Keuangan Tetap Terjaga
2. Istirahat yang Cukup
Di tengah padatnya aktivitas, jangan lupa memastikan tubuh memiliki waktu istirahat yang cukup. Jika sering mengabaikan kebutuhan istirahat, stamina tubuh bisa menjadi lemah, dan daya tahan tubuh juga menurun sehingga rentan mengidap penyakit.
Karena itu, usahakan untuk menjaga waktu istirahat minimal 6 jam bagi orang dewasa agar daya tahan tubuh tetap optimal sehingga bisa jadi langkah untuk terhindar dari berbagai macam penyakit.
3. Rutin Berolahraga
Rutin olahraga tidak hanya melancarkan peredaran darah dan membakar kalori, tetapi juga membantu meningkatkan sistem imun tubuh.
Jika tidak memiliki cukup waktu untuk berolahraga setiap hari, sisihkan sekitar 15-30 menit untuk olahraga ringan baik sebelum ke kantor atau dilakukan di tempat kerja saat waktu istirahat atau setelah jam kantor.
4. Konsumsi Vitamin
Menjaga kesehatan sistem imun sangat penting dilakukan, agar tubuh senantiasa sehat dan terlindungi dari berbagai macam penyakit.
Salah satu cara yang dapat dilakukan agar imun tubuh senantiasa terjaga adalah dengan mengonsumsi vitamin.
Memenuhi kebutuhan nutrisi lewat pola makan sehat dan bergizi seimbang adalah yang paling ideal dan harus diutamakan.
Asupan mineral dan vitamin dari makanan membantu memastikan tubuh memproduksi jumlah sel imun dan antibodi yang cukup untuk meningkatkan respons terhadap infeksi.
Baca Juga : Musim Penghujan Cuaca Ekstrem, Hindari Parkir di Bawah Pohon
5. Terapkan 3M untuk Menjaga Daya Tahan Tubuh
Kunci utama memutus mata rantai persebaran virus Covid-19 adalah menerapkan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan.
Penerapan 3M bisa terus dilakukan, meskipun saat ini pemerintah ingin segera menetapkan pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sebagai endemi.
Seperti diketahui, membiasakan mencuci tangan secara berkala, terutama setelah melakukan aktivitas luar ruang memberikan pertahanan yang baik bagi tubuh kita.
Apalagi sebelum makan, pastikan tangan kalian sudah dicuci.
Selain itu, menggunakan masker saat bepergian menjadi langkah pencegahan lain yang bisa kita praktikkan.
Masker juga berguna untuk melindungi organ pernapasan kita dari debu, asap, serta udara kotor perkotaan.***
Penulis: Tim Teras Bandung | Editor: Dadi Mulyanto
