Kenapa Minum Teh Setelah Makan Bahaya Bagi Kesehatan, Berikut Ini 3 Alasannya

Kenapa Minum Teh Setelah Makan Bahaya Bagi Kesehatan, Berikut Ini 3 Alasannya Minum teh. (Pixabay)

TERASBANDUNG.COM - Bagi kebanyakan orang Indonesia, kebiasaan minum teh merupakan hal yang lazim dilakukan. Apalagi tak sedikit orang yang mungkin memilih minum teh setelah makan saat makan di warung makan atau restoran.

Segelas teh manis memang akan terasa menyegarkan setelah Anda menyantap jenis makanan apa pun. Akan tetapi, di balik semua kenikmatan tersebut, ternyata habis makan minum teh menyimpan dampak buruk bagi kesehatan tubuh.

Berikut TERASBANDUNG.COM merangkum 3 efek negatif minum teh setelah makan, seperti dilansir dari Halodoc.

Baca Juga : Agar Tidak Gampang Sakit di Musim Pancaroba, Segera Lakukan 5 Hal Ini

1. Menghambat penyerapan zat besi

Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan Critical reviews in food science and nutrition berjudul “Effect of tea and other dietary factors on iron absorption” menjelaskan kandungan asam fitat yang ada pada teh dapat mengacaukan penyerapan zat gizi pada tubuh.

Hal ini perlu diperhatikan karena setelah makan, tubuh akan mencerna dan menyerap seluruh manfaat dari makanan yang dikonsumsi.

Interaksi antara asam fitat yang ada dalam teh disebut dapat menghambat penyerapan zat besi (Fe), seng (Zn) dan Magnesium (Mg). Akibatnya, orang tersebut berpotensi mengalami anemia atau kekurangan zat besi.

2. Memicu konstipasi

Selain menghambat penyerapan zat besi, mengonsumsi teh setelah makan dikhawatirkan dapat memicu terjadinya konstipasi atau diare.

Ini karena teh memiliki kandungan senyawa tanin di dalamnya. Salah satu manfaat dari tanin pada teh adalah bersifat anti diare. Senyawa tersebut bekerja dengan cara mengumpulkan protein di sekitarnya.

Baca Juga : Healing di Rumah Diprediksi akan Jadi Tren di Masa Depan, Kok Bisa?

3. Memicu peningkatan asam lambung

Teh yang diminum setelah makan diduga berpotensi menjadi katalis yang dapat memicu produksi asam lambung berlebih.

Asam lambung berlebih pada perut perlu diwaspadai karena dapat memicu berbagai masalah saluran cerna seperti gastritis dan GERD.

Kendati demikian, berdasarkan studi berjudul Association between tea consumption and gastroesophageal reflux disease yang dipublikasikan pada tahun 2019, belum ada hubungan yang signifikan antara konsumsi teh dan risiko GERD secara keseluruhan.

Namun, dalam analisis subkelompok, minum teh memiliki potensi dapat meningkatkan risiko GERD.

Penulis: Tim Teras Bandung | Editor: Dadi Mulyanto

Berita Terkini