TERASBANDUNG.COM - Puluhan anak dari 10 Kabupaten/Kota di Jawa Barat tekonfirmasi menderita gagal ginjal akut.
Data tersebut diungkapkan Kepala Dinkes Jabar, Nina Susana Dewi di Kiara Artha Park, Senin 17 Oktober 2022.
"Di Jabar sebetulnya ada 10 daerah yang terkonfirmasi kasus gagal ginjal akut misterius, itu semuanya sudah terlaporkan ke Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jadi Jabar sendiri belum mempunyai data," kata Nina.
Kendati demikian, Nina menjelaskan, penanganan akan dikoordinasikan dengan IDAI. Maka untuk sementara ini Dinkes Jabar masih memantau temuan kasus-kasus tersebut.
"Kami kerja sama dengan IDAI, dan selama ini IDAI akan terus berusaha agar semua itu tertanggulangi. Ada di 10 kabupaten dan kota di Jabar, cuma saya belum bisa mendahului. Dan semuanya sudah berkoordinasi tiap kabupaten dan kota dengan IDAI," tuturnya.
Baca Juga : Marc Klok Miliki Jam Terbang Tinggi, Sumbang Gol dan Menjadi Kapten, Begini Catatannya
Pada kesempatan yang sama, Plt Dinkes Kota Bandung Anhar Hadian mengatakan, ada 3 warga Kota Bandung yang diduga terpapar gagal ginjal akut misterius. Ketiganya sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS).
"Salah satu kota yang terkonfirmasi adanya penderita gagal ginjal akut misterius yakni Kota Bandung. Kami baru dapat datanya dari RSHS, tapi harus melacak dulu untuk memastikan istilahnya penyelidikan epidemiologi (PE). nanti akan kami datangi orang tuanya untuk kami cek kronologis dan lain sebagainya," jelas Anhar.
Lebih jauh dia mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan penyakit yang diderita tiga orang anak tersebut.
Namun mereka diduga mengalami gagal ginjal akut misterius karena menunjukkan gejala yang mirip.
Di antaranya, lanjut Anhar, gejala yang dialami oleh anak-anak itu dari demam, bengkak kaki, penurunan kesadaran, hingga pengurangan frekuensi buang air kecil.
Baca Juga : Cabor Sepak Bola Pra POPNAS Zona II Lampung Digelar Tanpa Penonton, Ini Penyebabnya
Sedangkan, untuk penyebab, pihaknya belum bisa memastikan secara detail. Apalagi, saat ini sedang dilakukan penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui secara pasti penyebab penyakit gagal ginjal akut misterius yang rata-rata menjangkit anak.
"Kami belum memastikan penyebabnya, harus ahli yang menyatakan. Sementara ini berdasarkan data dari RSHS di kota bandung ada 3 yang masih diduga terpapar gagal ginjal akut misterius," tandasnya.
Seperti diketahui, kasus gangguan ginjal akut yang penyebabnya belum diketahui pasti ini, terdata menyerang 131 anak sejak Januari 2022. Data ini dikumpulkan dari cabang IDAI di 14 Provinsi di Indonesia.
Artinya kini, sudah ada 14 provinsi yang memiliki kasus gangguan ginjal akut atau acute kidney injury (AKI).
Provinsi tersebut, yakni Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), Banten, Bali, Kalimantan Timur (Kaltim), dan Kalimantan Selatan (Kalsel). Kemudian, Sulawesi Selatan (Sulsel), Aceh, Sumatera Barat (Sumbar), Jambi, Kepulauan Riau (Kepri), Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).***
Penulis: Tri Widiyantie | Editor: Ginanjar