MUI Kota Bandung Imbau Warga Sholat Gerhana, Berikut Tata Caranya

MUI Kota Bandung Imbau Warga Sholat Gerhana,  Berikut Tata Caranya

TERASBANDUNG.COM - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandung mengimbau warga melaksanakan sholat gerhana sehubungan akan terjadinya gerhana bulan total, Selasa (8/10/2022) malam.

Imbauan tersebut disampaikan melalui Surat Edaran (SE) Sholat Gerhana Bulan Total.

Surat Edaran yang ditandatangani Dewan Pimpinan Harian MUI Kota Bandung yakni Ketua Umum KH Miftah Faridl dan Sekretaris Umum H. Asep A Fathurohman itu menyampaikan datangnya gerhana akan terjadi lima kali.

Awal Gerhana terjadi pada pukul 16.09 WIB, Awal Total pada pukul 17.16 WIB, Pertengahan Gerhana pada pukul 17.59 WIB, Akhir Total pada pukul 18.41 WIB dan Akhir Gerhana pada 19.49 WIB.

Untuk itu, MUI Kota Bandung memohon kepada para Ulama, Mubhaligh, Da’i Khatib dan Asatidz untuk memberikan penyuluhan kepada segenap umat muslim dan memprakarsai pelaksanaan sholat Gerhana.

“Dilaksanakannya sholat Gerhana dengan ketentuan, terjadinya Gerhana itu adalah peristiwa alam sebagai bukti kekuasaan dan keanggungan Allah SWT, kemudian berupaya untuk leih meningkatkan keimanan, ketaqwaan dan ibadah kepada Allah SWT,” ungkap Miftah Faridl, Selasa 8 November 2022.

Adapun tata cara sholat Gerhana Bulan berjemaah yaitu;

1. Membaca niat dalam hati

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا/مَأمُومًا لله تَعَالَى

Ushalli sunnatal khusuf rak'ataini imaman/makmuman lillahi ta'ala

Artinya: "Saya shalat suna gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT."

2. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir seperti sholat biasa.

3. Membaca doa iftitah dan berta'awudz, kemudian membaca surat Al-Fatihah, dilanjutkan membaca surat Al-Baqarah dengan suara yang lantang.

4. Kemudian rukuk sambil memanjangkan bacaan tasbih.

5. Lalu bangkit dari rukuk (i'tidal) sambil mangucapkan Sami'allahu liman hamidah. Rabbana wa lakal hamd.

6. Setelah i'tidal tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat lain yang panjang.

7. Kemudian rukuk kembali (rukuk kedua) yang panjang bacaannya lebih pendek dari rukuk sebelumnya.

8. Setelah itu bangkit dari rukuk (i'tidal).

9. Dilanjut sujud yang panjangnya sebagaimana rukuk, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali.

10. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan rakaat kedua sebagaimana rakaat pertama. Hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya. Anda dapat membaca surat An-Nisa, dan dilanjut membaca surat Al-Maidah.

11. Salam.

Terakhir, imam sholat dapat melanjutkan untuk menyampaikan khotbah yang berisi tentang ajakan berzikir, berselawat, membaca istigfar, serta sedekah.

“Dan melakukan amalan lainnya,” tutupnya. ***

Penulis: Tri Widiyantie | Editor: Ginanjar

Berita Terkini