TERASBANDUNG.COM - Punya rencana mudik dengan motor? Yuk persiapkan dengan matang, jangan asal ngegas saja, dari persiapan fisik hingga motor yang prima dan tentunya beberapa toolkit yang akan membantu kita saat kondisi darurat di sepanjang perjalanan.
Bagi pengendara yang memiliki penyakit tertentu, jangan lupa untuk membawa obat-obatan pribadi, dan sediakan catatan khusus yang berisi nomor kontak keluarga yang bisa dihubungi.
Dilansir dari laman Federal Oil, selanjutnya jangan lupa bawa kelengkapan identitas seperti SIM, KTP dan STNK.
Walaupun motor sudah dilakukan servis, sebaiknya kita tetap membawa beberapa sparepart cadangan seperti busi, sambungan rantai serta tentu saja wajib membawa toolkit untuk menghadapi kondisi darurat di sepanjang perjalanan.
Baca Juga : Nih Sadayana, Rekomendasi Tempat Bukber Ala Asian Fusion dengan Citarasa Lokal
Jangan lupa membawa toolkit standar motor agar bisa melakukan oprekan kecil saat dibutuhkan selama mudik, yakni obeng, kunci busi, tang, kunci pas ring nomor 10mm, 12mm, 17mm, 19mm, dan siapkan juga pelumas serbaguna.
Toolkit tersebut sangat bermanfaat ketika motor mengalami masalah dan jauh dari bengkel sehingga bisa kita perbaiki sendiri seperti misalnya membetulkan rantai yang sering kendur atau bahkan putus.
Untuk kondisi seperti ini kita memerlukan perkakas tang untuk menyambungkan lagi rantai yang putus kemudian kunci pas ring nomor 10mm, 12mm, 17mm dan 19mm untuk menyetel kerenggangan rantai.
Kunci busi juga bisa kita manfaatkan ketika motor mengalami masalah seperti tiba-tiba brebet atau bahkan mogok, ketika melakukan perjalanan jauh maka busi yang pertama kali kita cek kondisinya.
Perlengkapan lain yang penting dibawa saat mudik adalah pelumas serbaguna yang bisa digunakan ketika mengalami masalah kelistrikan dimotor seperti mengatasi tombol sein yang tiba-tiba macet atau keras, klakson tidak bunyi atau tombol starter elektrik yang bermasalah, hingga membuka baut motor yang keras.
Setelah semua sudah dipersiapkan dengan matang, maka perjalanan mudik akan lebih aman dan nyaman.
Hal lainnya yang perlu diingat bahwa untuk menjaga fisik tetap prima sepanjang perjalanan, sebaiknya kita berhenti untuk istirahat setiap dua jam sekali.***
Penulis: Tim Teras Bandung | Editor: Dadi Mulyanto