TERASBANDUNG.COM - Keluarga bahagia tentunya menjadi dambaan banyak orang, meski definisi keluarga bahagia bagi setiap orang belum tentu sama.
Pada dasarnya, gambaran keluarga bahagia sebenarnya lebih dari sekadar gambaran yang sering kita lihat di film atau serial televisi.
Keluarga memang selalu menjadi prioritas dan hal utama dalam hidup seseorang. Apalagi di Indonesia yang sangat menjunjung tinggi norma, moralitas, dan adat timur, yang menjadikan keluarga sangatlah penting dan berada diatas segala-galanya.
Dan karena keluarga ini sangat penting, maka seseorang selalu mencari kebahagiaan bagi keluarganya.
Namun untuk memperoleh kebahagiaan ini dibutuhkan sebuah perjuangan dan kerja keras. Karena kebahagiaan ini memang tak mudah untuk dicapai.
Maka dari itu, jika Anda adalah salah seorang yang sangat menginginkan memiliki keluarga bahagia, mau tak mau harus mengetahui dan memahami beberapa rahasia untuk membuat kehidupan keluarga jadi bahagia.
Lalu apa saja resep dan rahasia mencapai kebahagiaan dan keluarga tersebut? Berikut ulasannya seperti dikutip dari laman BNI Life.
1. Komunikasi
Komunikasi adalah faktor penting bagi setiap hubungan, temasuk hubungan keluarga. Luangkan waktu setiap hari untuk saling bertukar cerita dengan anggota keluarga Anda, paling tidak 30 menit sehari.
Saat makan malam adalah saat yang paling pas untuk melakukan hal ini, usahakan makan bersama di satu tempat agar masing-masing anggota keluarga menceritakan aktivitasnya seharian.
Komunikasi juga merupakan kunci utama dalam menciptakan hubungan yang kuat antara orang tua dengan anak dan akan memengaruhi pengasuhan dan pendidikan anak.
Anak yang terbiasa berkomunikasi dengan orangtuanya juga akan lebih terbuka untuk membicarakan masalah mereka dan percaya diri saat harus menyampaikan pendapat.
Jangan lupa, pada saat seperti ini gadget seperti ponsel dan tablet sebaiknya dimatikan agar tidak mengganggu interaksi keluarga Anda. Pada saat sulit, komunikasi jugalah yang akan membantu Anda dan keluarga menghadapinya bersama.
2. Rutinitas bersama
Melakukan aktivitas yang menyenangkan bersama-sama secara rutin akan memperkuat ikatan antara anggota keluarga. Anda dapat melakukan berbagai kegiatan bersama, misalnya bersepeda bersama setiap Minggu pagi, makan malam di restoran favorit sebulan sekali, atau liburan bersama.
Selain bisa menghabiskan waktu dengan anak-anak secara maksimal, liburan bersama keluarga juga dapat meningkatkan kualitas komunikasi dan hubungan emosional orangtua dengan anak.
3. Seimbangkan kehidupan keluarga dan pekerjaan
Hal ini tidak mudah dilakukan, tapi penting bagi keluarga bahagia Anda. Saat menghabiskan waktu bersama keluarga, lupakan pekerjaan Anda sejenak.
Anda tidak perlu mengangkat telepon atau membalas email saat meluangkan waktu bersama keluarga. Hal ini akan membuat anak dan pasangan Anda merasa diprioritaskan, sehingga mereka akan merasa nyaman dan percaya diri.
Sebaliknya, kalau Anda selalu sibuk dengan pekerjaan, mereka akan merasa bahwa mereka tidak seberharga pekerjaan Anda.
4. Ambil keputusan bersama
Keputusan dalam keluarga sudah semestinya merupakan bentuk keputusan yang disepakati oleh seluruh anggota keluarga.
Bahkan Anda perlu membiasakan untuk melibatkan anak dalam diskusi keluarga, apalagi untuk memutuskan sesuatu yang berkaitan dengan anak.
Anak yang tumbuh dewasa dalam lingkungan terbuka dan terbiasa mengeluarkan pendapat akan tumbuh menjadi anak yang lebih percaya diri.
Selain itu, anak yang membantu menentukan peraturan keluarga biasanya cenderung mengikuti peraturan tersebut dengan lebih baik, sehinga melatih sikap disiplin mereka.
Anda dapat memulai dengan keputusan sederhana, seperti menentukan tujuan liburan keluarga, restoran yang akan dikunjungi, jadwal membersihkan kamar, dan lain-lain.
Mengambil keputusan bersama juga membantu menciptakan sense of belonging yang akan membuat setiap anggota keluarga merasa menjadi bagian dari keluarga.
5. Jaga hubungan Anda dengan pasangan Anda
Anak mempelajari banyak hal dari orangtuanya. Apapun yang ia lihat akan direkam oleh memorinya dan menjadi bagian dari pembelajarannya.
Jadi, kalau Anda ingin mengajarkan sikap penuh kasih sayang pada anak Anda, tak ada cara yang lebih baik selain menunjukkan hal tersebut dalam interaksi Anda dengan pasangan Anda.
Pembelajaran di rumah menjadi sangat krusial karena akan menjadi pondasi bagi anak ketika bersosialisasi di lingkungannya.
Salah satu cara untuk menghindari memberikan contoh buruk adalah mengusahakan untuk tidak bertengkar di depan anak Anda.
Saat Anda dan pasangan berbeda pendapat, selesaikanlah dengan tenang. Bicarakanlah baik-baik dan tidak saling membentak, apalagi di hadapan anak.
Kalau secara tidak sengaja anak Anda melihat pertengkaran Anda dan pasangan Anda, jelaskan pada anak Anda bahwa perbedaan pendapat itu wajar dan pertengkaran Anda dan pasangan Anda tak akan berlangsung dalam jangka panjang.***
Penulis: Tim Teras Bandung | Editor: Dadi Mulyanto