TERASBANDUNG.COM - PLN gencar melakukan edukasi kelistrikan untuk meningkatkan pemahaman tentang kelistrikan serta menanamkan kesadaran akan keselamatan listrik.
Pada momen menjelang peringatan Hari Anak Nasional di Bulan Juli ini, PLN melalui UPT Bandung melibatkan anak-anak MTS Darulhikam, Kabupaten Bandung sebagai target audiensnya.
Sebanyak 50 anak-anak kelas 7 dan kelas 8 MTS Darulhikam Kabupaten Bandung begitu antusias mendapatkan berbagai materi edukasi tentang kelistrikan.
Dalam kegiatan tersebut, anak-anak secara interaktif diajak mengenal lebih dekat tentang listrik, bagaimana listrik dihasilkan dan proses perjalanannya sampai ke rumah-rumah hingga bagaimana potensi bahaya listrik dan cara menghindarinya agar listrik dapat digunakan dengan aman.
General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah Tejo Wihardiyono mengatakan kegiatan edukasi kelistrikan bagi anak anak tersebut menjadi salah satu bentuk dukungan dan keikutsertaan PLN memperingati hari anak nasional. Momentum ini penting untuk mengingatkan tentang pentingnya menciptakan lingkungan yang aman dan sehat untuk mendukung perkembangan anak-anak.
“Secara jangka Panjang, edukasi kelistrikan untuk anak-anak ini dapat menjadi sebuah momentum untuk memperkenalkan bahkan menginspirasi anak-anak agar tertarik pada bidang energi dan kelistrikan. Semakin dini anak-anak mengenal tentang energi dan kelistrikan, maka semakin kita dapat menanamkan pola piker tentang pentingnya menjaga keberlanjutan energi melalui penggunaan energi baru terbarukan,” papar Tejo Wihardiyono.
Pada kesempatan yang sama, Manager UPT Bandung Stefanus Yan Kurniawan menambahkan, edukasi kelistrikan ini juga penting untuk meningkatkan awareness anak-anak tentang pentingnya bermain layang-layang yang aman, jauh dari jaringan listrik.
“Listrik, selain memiliki segudang manfaat, juga dapat menimbulkan potensi bahaya jika tidak dipergunakan secara bijak. Sosialisasi ini rutin kami lakukan untuk memberikan awareness sehingga anak-anak dan warga sekitar dapat menghindari bahaya listrik yang tidak diinginkan, salah satu yang utama yakni tidak bermain layang-layang menggunakan benang kawat di sekitar jaringan listrik PLN,” tutur Stefanus Yan.
Aditya Muh. Azril, salah satu siswa kelas 8 yang hadir dalam kegiatan tersebut mengaku senang mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang energi listrik melalui kegiatan edukasi tersebut.
“Banyak sekali yang kita pelajari disini tentang listrik, utamanya tentang bahaya bermain layang-layang menggunakan benang kawat disekitar jaringan listrik,” terang Aditya.
Dalam momen tersebut, PLN juga turut memperkenalkan aplikasi PLN Mobile pada anak-anak dan menjelaskan berbagai fitur-fitur unggul yang dapat memudahkan penggunannya, antara lain membayar tagihan listrik, membeli token, pasang baru dan tambah daya, hingga informasi seputar pemadaman dan aduan kelistrikan.
Rangkaian kegiatan edukasi tersebut ditutup dengan pemberian santunan kepada anak-anak yatim dan dhuafa oleh YBM PLN.
Penulis: Sirojul Mutaqien | Editor: Sirojul Mutaqien