TERASBANDUNG.COM - Pemkot Bandung bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Kecamatan Gedebage.
Rencananya TPST ini berdiri di lahan seluas 1,7 hektare dan mampu mengolah 390 ton sampah per hari dengan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF), yang akan membantu mengatasi permasalahan sampah di Kota Bandung.
Pembangunan TPST ini merupakan bagian dari Program Citarum Harum yang digagas Kementerian PUPR.
Pj Wali Kota Bandung, A Koswara mengatakan, TPST ini akan menjadi solusi yang sangat diperlukan, mengingat Kota Bandung sempat mengalami kedaruratan pengelolaan sampah.
Baca Juga : Pj Wali Kota Bandung Ingatkan ASN Netral: Jangan Dulu Berpose Foto dengan Jari!
"Kalau TPST sekarang itu karena sifatnya masih sementara, kemarin memang situasinya kedaruratan. Namun, program utama yang akan dibangun oleh Kementerian PUPR ini merupakan langkah yang lebih terintegrasi. Dengan cara ini, kita bisa menyelesaikan banyak persoalan sampah," kata Koswara dalam keterangan persnya, Selasa (1/10/2024).
Koswara menjelaskan, TPST ini nantinya akan memanfaatkan teknologi RDF untuk mengolah sampah.
"November atau Desember ini sudah mulai konstruksi, dan diharapkan selesai maksimal di akhir tahun depan. Nantinya, TPST ini bisa mengolah sampai 390 ton sampah per hari melalui teknologi RDF," jelasnya.
Koswara juga menekankan pentingnya mencari teknologi yang dapat memberikan nilai lebih dari sampah, lebih dari sekadar RDF.
"Kita ingin pola investasi yang lebih baik dan mengurangi biaya seperti tipping fee. Jika kita bisa mendapatkan hasil yang lebih tinggi, maka tipping fee bisa dihilangkan. Itulah yang sedang kita cari, skema yang kuat, serta jaminan pembeli untuk produk hasil olahan sampah," katanya.
Sedangkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung, Dudi Prayudi, menambahkan, saat ini pembangunan TPST sedang dalam tahap proses lelang, dengan rencana konstruksi dimulai pada November atau Desember 2024 dan diharapkan selesai pada Desember 2025.
"Setelah selesai, TPST ini bisa mengolah 390 ton sampah per hari menggunakan teknologi RDF, yang jauh lebih besar skalanya dibandingkan fasilitas yang ada sekarang," ungkapnya.
"Selain itu, sanggar maggot yang ada di TPST sementara Gedebage saat ini sudah beroperasi dengan kapasitas 20 ton sampah per hari," imbuhnya.
Dudi mengundang masyarakat yang membutuhkan kompos untuk datang ke fasilitas TPST sementara di Gedebage, yang sudah memproduksi kompos dalam jumlah besar.
Dia berharap TPST Gedebage ini, akan semakin mampu menangani permasalahan sampah di Kota Bandung dengan lebih efisien dan ramah lingkungan. ***
Penulis: Tim Teras Bandung | Editor: Ginanjar