TERASBANDUNG.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berkomitmen untuk mengurangi ritasi sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti sampai 140 rit per hari pada Desember 2024 mendatang.
Disadur melalui siaran pers Humas Kota Bandung, dalam Rapat Evaluasi Satgas Penanganan Sampah Terpadu di Bale Utama Teras Sunda Cibiru, Sabtu 23 November 2024, Pj Wali Kota Bandung, A. Koswara, menekankan pentingnya optimalisasi pengelolaan sampah di tingkat kewilayahan dan kolaborasi dengan berbagai pihak.
Menurut Koswara, salah satu indikator keberhasilan pengelolaan sampah adalah meningkatnya jumlah RW yang memiliki program Kampung Bebas Sampah (KBS).
Baca Juga : Curah Hujan Tinggi, KPU Kota Bandung Antisipasi TPS Rawan Banjir Saat Pencoblosan
“Jika seluruh RW dapat bertransformasi menjadi RW mandiri. Hal ini akan berdampak signifikan, yaitu penurunan hingga 30 persen volume sampah yang harus diangkut,” ujar Koswara.
Selain itu, klaster perumahan juga menjadi perhatian utama. Koswara menyebut, klaster ini perlu diperluas dengan menambah klaster lain yang nantinya dimasukkan dalam akumulasi pengurangan sampah di tingkat wilayah.
Terkait tata kelola data vendor pengangkutan sampah, Koswara menggarisbawahi perlunya penanganan vendor non-rekomtek (tidak direkomendasikan secara teknis).
“Kita memiliki pekerjaan rumah, terutama dalam mengelola vendor rekomtek maupun non-rekomtek, termasuk di wilayah Caringin. Hal ini harus segera ditertibkan untuk mendukung target pengurangan sampah,” tegasnya.
Baca Juga : Pj Wali Kota Titip Pesan untuk Calon Pemimpin Kota Bandung
Saat ini, rata-rata ritasi sampah harian masih berada di angka 154 rit. Sedangkan target pada 30 November mendatang adalah 140 rit per hari. Oleh karenya, Koswara meminta penanggung jawab klaster untuk bekerja lebih optimal.
“Ada selisih 14 rit yang harus kita kurangi dalam waktu yang singkat. Perlu penghitungan dan penanganan yang detail agar rata-rata ritasi harian bisa mencapai target,” kata Koswara.
“Tolong data dari masing-masing klaster dihitung dan diintegrasikan secara menyeluruh agar upaya ini berjalan efektif,” imbuhnya.
Sementara itu, Pj Sekretaris Daerah Kota Bandung, Dharmawan melaporkan, perkembangan ritasi harian yang fluktuatif dalam tiga pekan terakhir:
- 1–7 November 2024: rata-rata 158 rit per hari.
- 8–14 November 2024: rata-rata 153 rit per hari.
- 15–21 November 2024: rata-rata 154,3 rit per hari.
Baca Juga : Cari Cafe Terestetik di Braga, Maison Wilhelmina Paling Cocok Dikunjungi
Kondisi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti meningkatnya volume sampah akibat musim hujan, sampah banjiran, serta razia truk ODOL (over dimension over loading) yang menambah beban pengangkutan ke TPA Sarimukti.
Pemkot Bandung terus mengintensifkan pengurangan sampah di sumbernya, terutama dari klaster rumah tinggal. Sedangkan pemantauan dan pendataan lebih akurat diperlukan untuk klaster non-rumah tinggal.
Dharmawan menegaskan, pengurangan sampah harus dimasifkan karena mulai 1 Desember 2024 target ritasi ke TPA adalah rata-rata 140 rit per hari.
“Kita perlu memastikan teknis pengangkutan sampah lebih teratur agar tidak terjadi lonjakan ritasi, serta sampah di TPS tetap terkendali,” ungkapnya.***
Penulis: Tim Teras Bandung | Editor: Dadi Mulyanto