TERASBANDUNG.COM - Sejumlah warga di Kota Bandung mengaku kesulitan mendapat LPG 3 kg pascaberlakunya aturan larangan penjualan LPG 3 kg secara eceran.
Akibatnya, warga harus antre di pangkalan atau agen resmi untuk bisa mendapatkan LPG 3 kg. Tak jarang, beberapa di antaranya tidak kebagian karena LPG 3 kg kehabisan.
Penjabat Wali Kota Bandung A. Koswara buka suara terkait persoalan tersebut bukan hanya terjadi di Kota Bandung saja, tetapi juga pada sejumlah daerah Indonesia.
Baca Juga : Modena Hadirkan Home Center Kota Baru Parahyangan Sekaligus Service Center di Bandung
“Ini terjadi di seluruh Indonesia. Jadi, kemungkinan ada reformulasi lagi. Kemungkinan, ya, ada cara-cara terbaik. Karena melihatnya saya kira supply chain-nya terlalu panjang, mulai dari distributor, agen, pengecer, ini terlalu panjang, sehingga harganya jadi mahal ke masyarakat," kata Koswara, seperti diktip dari JPNN.
Menurutnya, perubahan sistem suplai elpiji 3 kg ke pemasok menjadi penyebab kelangkaan gas yang terjadi dalam satu pekan ini.
Koswara pun meminta kepada masyarakat untuk menunggu pola baru dalam suplai tabung gas melon ini.
Baca Juga : Waspada Cuaca Ekstrem Beberapa Daerah di Jawa Barat hingga 30 Januari 2025
Untuk sementara, warga bisa mendapatkan elpiji 3 kg di pangkalan atau agen resmi dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp 16.600.
“Ini kemungkinan ada perubahan itu. Perubahan cara penyalurannya, jadi disetop dahulu. Kita menunggu pola baru seperti apa. Nanti kalau dari daerah diminta untuk membantu pengendaliannya, kami bantu,” tuntasnya.***
Penulis: Dadi Mulyanto | Editor: Dadi Mulyanto