Warga menyerbu pasar murah yang menyediakan minyak goreng kemasan dengan harga terjangkau di Kota Bekasi. (Humas Pemprov Jabar)
RAGAM NUSANTARA - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil berharap pemerintah pusat melakukan langkah signifikan untuk menekan harga minyang goreng kemasan di pasaran yang masih mahal.
Upaya menekan harga minyak goreng, kata Ridwan Kamil, harus dilakukan untuk mengurangi beban masyarakat di tengah situasi pandemi Covid-19 yang serba membuat sulit.
Selama lebih dari 1 bulan terakhir, harga minyak goreng di pasaran rata-rata naik Rp10 ribu. Seperti minyak goreng kemasan 2 liter yang sebelumnya dijual Rp30 ribu, kini dibanderol Rp40 ribu.
"Kita berharap pemerintah pusat bisa mengendalikan harga lebih fundamental untuk jangka panjang," kata Ridwan Kamil, Selasa 11 Januari 2022.
Sementara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat sendiri melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan menggelar operasi pasar murah di 11 kabupaten/kota sebagai upaya untuk meringankan beban masyarakat.
Operasi pasar murah oleh Pemprov Jabar ini digelar 10-14 Januari 2022 dan merupakan upaya untuk menurunkan harga minyak goreng yang melonjak dengan menyediakan 240.000 liter.
"Pemerintah Provinsi Jabar sudah seminggu ini keliling ke-11 kota/kabupaten menggelar operasi untuk menurunkan harga minyak goreng," kata Ridwan Kamil.
Dalam operasi pasar tersebut, minyak goreng dijual dengan harga Rp 14.000 per liter. Tiap orang hanya diperbolehkan membeli dua botol atau dua liter.
"Harapannya ibu-ibu tidak marah lagi karena harga minyak goreng naik sampai Rp 40 ribu per 2 liter dan bikin repot dapur. Sekarang per 2 liter hanya Rp 28 ribu, dan per liter Rp 14 ribu," jelas pria yang kerap disapa Kang Emil.
Ridwan Kamil pun berharap dengan operasi pasar murah ini bisa meringankan beban masyarakat yang selama ini mengeluhkan harga minyak goreng yang mahal.***