Ilustrasi harga telur melonjak. (pixabay)
TERASBANDUNG.COM - Harga telur ayam di pasar tradisional melonjak hingga Rp.32 ribu hingga Rp.33 ribu per kilogram.
Tak ayal mahalnya harga telur membuat masyarakat mengurangi konsumsi telur dan menurun pembelinya.
Di pasar Kosambi Bandung harga telur menembus harga Rp33 ribu per kilogram sehingga membuat pembeli bahkan penjual mulai mengeluh.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas perindustrian dan perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa barat, Indra Sofyan mengatakan, bahwa saat ini memang tengah terjadi kenaikan harga untuk telur ayam.
“Setelah kita analisis penyebabnya itu (telur ayam naik) dari awal pakannya (ayam) itu sudah mulai naik harganya. Dan itu saat di harga Rp 24.000,”kata Iendra Sofyan seperti dikutip dari FokusJabar.
Selain dari harga pakan ayam yang meningkat, Iendra menuturkan penyebab lainnya dari sisi penyaluran atau pendistribusian.
“Nah ini kita akan telusuri lagi dengan teman-teman pelaku usaha itu diarahkan kemana sehingga ke Jabar berkurang dan sehingga menaikan harganya,” ucapnya.
Harga telur yang naik sebesar Rp10 ribu dari harga normal membuat Pemkot Bandung menjajaki kemungkinan digelarnya operasi pasar yang bekerja sama dengan distributor maupun penyuplai.
Sementara itu sejumlah pedagang telur ayam di Pasar Johar Karawang ancam melakukan mogok dagang.
Anehnya Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan angkat bicara terkait naiknya harga telur yang kini sudah tembus Rp 32.000 per kilogram.
Zulkifli menilai, kenaikan harga telur saat ini belum seberapa dan meminta masyarakat tidak meributkan hal tersebut.**