Tembakan gas air mata ke arah tribun penonton di Kanjuruhan Malang (Foto Istimewa / Media Sosial Twitter)
TERASBANDUNG.COM - Komnas HAM mengklaim bahwa tidak ada rekaman CCTV yang dihapus saat terjadi tragedi Kanjuruhan, Sabtu 1 Oktober 2022 lalu.
Pihak Komnas HAM memang masih terus terus melakukan investigasi atas tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan, Malangyang menewaskan ratusan korban korban jiwa suporter Arema FC.
Hal tersebut usai dilakukan pendalaman kepada teknisi dan pihak Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang.
"Apakah ada tidak terlihat atau terhapus? Kami lihat itu semuanya ada, jadi tidak ada yang terhapus," ungkap Komisioner Komnas HAM RI M Choirul Anam dalam siaran persnya, Jumat 21 Oktober 2022.
Baca Juga: Cabor Sepak Bola Pra POPNAS Zona II Lampung Digelar Tanpa Penonton, Ini Penyebabnya
Walaupun tidak ada yang terhapus, Anam mengakui ditemukan permasalahan teknis terhadap 16 titik CCTV yang mengarah pada lokasi parkir yang disebut blank atau tidak ada rekamannya.
"Dikatakan memang ada problem teknis terkait kamera, ada pergantian kamera sejak hari Jumat oleh teknisinya. Cuma setting dari CCTV tersebut belum selesai sampai hari H pertandingan," tuturnya.
"Sehingga ketika merekam peristiwa kadang-kadang bisa, kadang-kadang tidak. Karena itu ada sinkronisasi IT dan sebagainya, secara teknis itu jadi persoalan," tandasnya.
Sementara itu data terakhir korban meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur kembali bertambah satu orang sehingga total korban saat ini menjadi 134 orang.
Kapolres Malang AKBP Putu Kholis membenarkan informasi terkait bertambahnya korban meninggal dalam tragedi tersebut.
“Benar,” ujar Kholis di kutip dari PMJNews.
Korban yang meninggal di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang bernama Reyvano Dwi Afriansyah berusia 17 dan beralamat di Jalan Kebonsari RT 04 RW 01, Sumber Pucung, Kabupaten Malang.**