Ilustrasi: Mohamed Hassan/Pixabay
TERASBANDUNG.COM - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung dr. Ira Dewi Jani mengungkapkan bahwa kasus gagal ginjal akut pada anak di Kota Bandung berada di angka nol.
dr. Ira Dewi Jani menyebut sempat ada 13 kasus gagal ginjal akut pada anak yang dilarikan ke dua rumah sakit di Kota Bandung.
12 kasus ke Rumah Sakit Hasan Sadikin dan 1 kasus ke Rumah Sakit Hermina, namun, dari ke-13 pasien, hanya satu anak yang berdomisili Kota Bandung.
“Tidak ada yang dalam perawatan, karena yang satu itu kasus di bulan Agustus, dan sekarang anaknya sudah sehat,” ujar dr. Ira Dewi Jani dilansir dari laman resmi Pemkot Bandung.
Baca Juga: Tiga Perusahaan Farmasi Jadi Terduga, Polri Usut Unsur Pidana Kasus Gagal Ginjal
Lebih lanjut terkait penggunaan obat sirup anak, Ida menyarankan kepada warga Kota Bandung untuk terus memperbarui informasi melalui laman resmi BPOM RI.
Sebagai informasi, saat ini BPOM telah mengeluarkan edaran keenam terkait penggunaan obat sirup untuk anak.
Ira juga mengimbau, kepada masyarakat untuk tidak panik bila sang anak mengalami gejala mirip gagal ginjal akut pada anak.
“Tetap tenang, jangan panik. Namun juga tetap waspada,” pesannya.
Baca Juga: Kemenkes Terus Teliti Penyebab Utama Gangguan Gagal Ginjal Akut Anak
Ia menyampaikan kiat agar masyarakat sama-sama bisa menghindari dampak negatif dari penyakit ini. Pertama, ia mengajak masyarakat rajin memperbarui informasi terkait gagal ginjal akut pada anak.
Lalu dr. Ira Dewi Jani berpesan kepada orang tua agar tak ragu membawa sang anak ke fasilitas layanan kesehatan apabila menemui gejala gagal ginjal akut pada anak seperti Diare, Muntah, Demam (3 – 5 hari), Batuk Pilek dan buang air kecil dalam jumlah sedikit.
“Bawa langsung ke faskes terdekat, biar nanti petugas yang mendiagnosa apakah anak ini menderita gagal ginjal akut atau bukan,” katanya.
Terakhir, Ira mengimbau kepada masyarakat Kota Bandung untuk memperhatikan penggunaan obat bagi anak.
“Sebisa mungkin gunakan obat sesuai rekomendasi petugas kesehatan,” pesannya.**