Ilustrasi warga Kita Bandung ngabuburit. (Youtube)
TERASBANDUNG.COM - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung menyebar Bandung Bandung Tour On Bus alias Bandros ke sejumlah kecamatan di Kota Bandung.
Tujuan Dishub Kota Bandung menyebar Bandros ke kecamatan untuk memfasilitasi warga untuk ngabuburit.
Program ini disebut Ngabuburit Naik Bandros di Kecamatan (Ngabosman) sehingga warga di tiap kecamatan bisa berkeliling menggunakan bandros.
Cukup dengan Rp20.000 per orang untuk tiap trip sudah bisa keliling di rute yang menarik menyesuaikan dengan lokasi kecamatannya.
"Kita diskusi dengan petugas di tiap kecamatan untuk rutenya. Relatif fleksibel. Jadi tiap kecamatan beda-beda rutenya," ujar Kepala BLUD Angkutan Dishub kota Bandung, Yudhiana dilansir dari laman resmi Pemkot Bandung.
Sebenarnya program ini sudah ada sejak tahun lalu. Namun, Yudhi mengakui jika respon yang datang dari masyarakat belum terlalu banyak.
"Bisa jadi memang selain mungkin informasinya yang kurang tersebar luas, tahun lalu juga kita masih pandemi dan ada PPKM," ungkapnya.
Oleh karena itu, tahun ini ketika pandemi sudah dinyatakan melandai dan menuju ke endemi, Dishub mencoba kembali mengaktivasi program tersebut. Bahkan, pihaknya menjemput bola sampai ke wilayah-wilayah.
"Karena menurut saya program ini bagus untuk meningkatkan pendapatan daerah dan masyarakat bisa lebih terfasilitasi untuk naik bandros. Karena biasanya penggunaan bandros bulan Ramadan itu relatif landai," jelasnya.
Ngabosman beroperasi mulai dari pukul 13.30-17.30 WIB. Tiap kecamatan disediakan satu armada bandros yang bisa melakukan perjalanan 2-3 rit.
"Satu bandros bisa menampung 21-23 penumpang. Kalau respon masyarakat cukup tinggi, ini bisa kita sesuaikan 2-3 armada per kecamatan," ucapnya.
Yudhi mengatakan, antusias masyarakat sudah terlihat lebih banyak. Berbeda dengan tahun kemarin yang responnya ia nilai masih sangat minim.
"Banyak yang tanya, kok cuma satu armada? Bagaimana cara bayarnya?" paparnya.
Bagi masyarakat yang ingin mencoba Ngabosman, bisa langsung datang ke kantor kewilayahan setempat. Bayarnya langsung di lokasi titik kumpul.
"Ada petugas yang membawa tiket di lokasi titik kumpul yang udah ditentukan. Lokasinya beragam, sesuai dengan wilayah masing-masing. Ada yang di kantor kecamatan, kantor kelurahan, atau di tempat lain," pungkasnya.**