Safari Ramadan. (Foto: Humas Kota Bandung)
TERASBANDUNG.COM - Lazimnya berpuasa, seseorang akan merasa lapar dan haus sepanjang hari sehingga tubuh akan terasa lemas.
Perihnya perut yang tidak ada asupan makanan dan keringnya mulut, merupakan salah satu cara Allah untuk menumbuhkan rasa empati dalam hati setiap insan.
"Allah memerintahkan kaum muslimin berpuasa sebagai latihan membentuk kesalehan. Bagi sebagian orang, puasa bisa jadi kerja menjadi kurang bersemangat, konsentrasi belajar pun menyusut karena ngantuk mendera. itu yang dirasakan semua orang," kata Asisten Pemerintahan dan Kesra Kota Bandung, Asep Saeful Gufron pada kegiatan Safari Ramadan, di Masjid Al Ikhlas, Kelurahan Sekeloa Kecamatan Coblong, Rabu 20 Maret 2024.
Baca Juga : Waspada, Kasus DBD di Kota Bandung Meningkat, 8 Orang Meninggal Dunia
Namun ternyata, lanjut Asep, Islam menempatkan rasa lemas itu sebagai sebuah tantangan dalam melaksanakan ibadah. Rasa malas yang muncul justru harus dilawan dengan menepiskan kemalasan melalui semangat untuk tetap produktif saat menjalani saum.
"Perintah saum yang termaktub dalam QS Al-Baqarah 183 turun pada bulan Sya’ban tahun kedua hijrah. Di saat kaum muslimin menjalankan ibadah saum, Allah memerintahkan berangkat ke lembah Badar untuk berperang dengan kaum musyrikin Quraisy. Ini adalah perang pertama dalam sejarah Islam," bebernya.
Merujuk pada berbagai peristiwa tersebut, Asep mengungkapkan, saum Ramadan mengajarkan untuk meningkatkan etos kerja. Meskipun lapar dan haus terasa, tidak menjadi halangan untuk tetap produktif dan berkarya.
Oleh karenanya, Asep mengajak kaum muslimin Kota Bandung, untuk meningkatkan etos kerja di bulan penuh rahmat.
"Jika etos kerja meningkat selama berpuasa, maka produktivitas di sebelas bulan lainnya Insyaaallah akan meningkat juga," pungkasnya.***