TERASBANDUNG.COM - Darimana asal usul istilah mudik? Ternyata mudik merupakan serapan dari bahasa melayu ‘udik’, yang artinya hulu atau ujung.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mudik memiliki arti pulang ke kampung halaman.

Di masa lampau, udik biasa digunakan masyarakat Melayu yang tinggal di hulu sungai untuk pergi ke hilir sungai menggunakan perahu atau biduk.

Kegiatan ini biasanya dilakukan setelah pekerjaan mereka selesai di sore hari.

Seiring dengan banyaknya masyarakat yang merantau ke kota, kata mudik lebaran mulai dikenal luas pada tahun 1970 dan dipertahankan hingga saat ini.

Baca Juga : Selama Perayaan Malam Takbir Idulfitri, Pemkot Bandung Batasi Waktu Berjualan PKL

Istilah inilah yang identik dengan perjalanan pulang kampung dari kota besar ke sebuah daerah.

Istilah mudik juga bisa dimaknai secara simbolis yang dinilai mampu mengingatkan manusia untuk kembali ke asalnya, yakni kembali ke fitrah.

Hal ini berkaitan dengan makna Idulfitri yang kembali kepada kesucian (fitrah).

Dalam hal ini, mudik lebaran atau pulang kampung kemudian dianggap sebagai upaya untuk kembali ke asal-usulnya.

Masyarakat ingin berjumpa dengan orang tua, handai taulan, sanak saudara, dan melihat tempat di mana merek tumbuh.**