TERASBANDUNG.COM - Tentunya dibutuhkan peran orang tua dalam mengajarkan sikap kerjasama pada anak, sebab kerjasama pada anak usia dini tidak datang secara alami, banyak anak kesulitan untuk menerapkaannya.

Sebagai orang tua, ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar anak memiliki sifat kerjasama yang baik.

Dilansir melalui laman cussonskids, Berikut 7 cara sederhana mengajarkan kerjasama pada anak usia dini:

Baca Juga : Ini Ciri-ciri Kolesterol Tinggi, Gejalanya Bisa Dirasakan di Kaki

1. Praktikkan kerjasama di rumah

Anak-anak dapat dengan mudah meniru apa yang dilakukan orangtuanya. Oleh sebab itu, rumah adalah tempat yang ideal untuk mencontohkan kerjasama.

Bunda bisa meminta Si Kecil untuk membantu tugas-tugas di rumah. Mulai dari hal sederhana seperti meletakkan pakaiannya sendiri di keranjang cucian, merapikan mainan atau tempat tidur.

Beri tahu kepada Si Kecil bahwa tindakannya tersebut merupakan contoh kerjasama dengan tujuan agar rumah bersih dan rapi.

2. Mendorong permainan kolaboratif

Anak-anak bisa mendapatkan pelajaran sambil bermain. Libatkan Si Kecil dalam permainan di mana kerjasama dibutuhkan.

Beberapa contoh permainan kolaboratif di antaranya: membangun gedung dari balok atau menyatukan puzzle bersama-sama. Tekankan kepada Si Kecil bahwa fokus permainannya bukanlah persaingan, tapi kerjasama.

3. Mengenalkan contoh positif dari televisi atau youtube

Waktu menatap layar bisa menjadi cara untuk memperkenalkan Si Kecil pada kerjasama. Sebagai contoh, biarkan anak menonton acara televisi atau video Youtube di mana tokoh utamanya saling membantu satu sama lain.

Bunda sebaiknya mendorong mereka untuk menonton program yang menunjukkan karakter kuaat. Cari program yang sesuai dengan minat anak.

Baca Juga : Awas Jangan Tidur Sambil Duduk, Ini Bahayanya

4. Tekankan pentingnya menjadi bagian dari tim

Tim tidak hanya berisi orang-orang terkuat -setiap anggota memiliki perannya masing-masing. Sebagai orang tua, Bunda bisa menjelaskan kepada Si Kecil apa arti tim dan bagaimana setiap orang yang ada di dalamnya memiliki kelebihan masing-masing untuk saling membantu.

Pada permainan sepak bola misalnya, ada penjaga gawang, pemain belakang dan penyerang. Mereka bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama yakni memenangkan pertandingan.

Beri tahu anak bahwa ia juga memiliki kelelebihan dan dapat berkontribusi dalam sebuah tim.

5. Bangun kepercayaan diri anak

Anak-anak yang pemalu dan tertutup kadang sulit bekerjasama dalam tim. Mereka pun kerap terpinggirkan.

Bunda dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri Si Kecil agar dia dapat berpartisipasi aktif dalam kelompoknya.

Baca Juga : 7 Tips Paling Jitu Bikin Suami Giat Bekerja

6. Biarkan Si Kecil bermain dengan teman sebayanya

Undang teman-teman Si Kecil untuk bermain di rumah. Bunda bisa membuat kegiatan menyenangkan yang dapat mendorong sikap kerjasama.

Sebagai contoh, membuat eksperimen sains simpel atau memasak bersama. Libatkan semua anak dan biarkan mereka saling berkontribusi serta berbagi ide.

Kegiatan yang dipilih sebaiknya disesuaikan dengan usia Si Kecil dan teman-temannya.

7. Ajarkan anak untuk menyemangati orang lain

Mengajarkan Si Kecil untuk melihat dunia di sekitarnya serta memperhatikan kebutuhan orang lain, dapat membangun sikap Kerjasama pada anak usia dini. Ini bisa dimulai dari hal-hal kecil.

Misalnya dengan meminta anak untuk menyemangati temannya yang akan lomba lari atau mulai masuk sekolah. Bunda juga dapat membiasakan anak-anak untuk menghibur temannya yang sedang menangis.

Mampu bekerjasama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama merupakan keterampilan sosial yang berharga untuk dipraktikkan oleh anak-anak.

Mendorong kerjasama pada anak usia dini mungkin bukan hal yang mudah. Dengan kepribadian yang berbeda-beda, anak-anak terkadang sulit memahami satu sama lain.

Meski begitu, jika dipupuk terus menerus, maka Si Kecil akan terbiasa menerapkan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari.***