TERASBANDUNG.COM – PLN Peduli kembali menunjukkan komitmennya untuk berkontribusi mengatasi persoalan sampah di Bandung Raya.

Kali ini, program pengelolaan sampah tersebut dilakukan di Desa Neglasari, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, dengan menggandeng BUMDes Sejahtera Berisi dan Bersinergi.

General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah, Tejo Wihardiyono mengatakan, program pengelolaan sampah ini menjadi komitmen PLN dalam menghidupi spirit Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diperingati setiap tahunnya serta sebagai bentuk dukungan PLN dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

“Beberapa saat yang lalu, kita serentak melakukan aksi bersih sampah di Sungai dalam rangka hari lingkungan hidup. Tentunya aksi tersebut tidak berhenti pada hari itu saja, kita terus melakukan berbagai aksi untuk lingkungan, salah satunya melalui program tanggung jawab social di Desa Neglasari ini. Program ini berupaya untuk mendorong komunitas local agar terlibat secara aktif dalam menjaga lingkungan untuk generasi mendatang, dalam hal ini pengelolaan terhadap sampah,” papar Tejo Wihardiyono.

Bantuan untuk mendukung program pengelolaan sampah tersebut diserahkan secara simbolis dalam kegiatan Kick Off TJSL di Desa Neglasari, oleh Manager UPT Bandung, Stefanus Yan Kurniawan, kepada Ketua BUMDes Desa Neglasari, Dedi Rustandi.

Dalam sambutannya, Stefanus Yan Kurniawan mengatakan, penyerahan simbolis tersebut sekaligus menjadi awal dimulainya pelaksanaan berbagai kegiatan dalam program pengelolaan sampah tersebut.

“Program pengelolaan sampah menjadi produk bernilai guna ini menjadi wujud partisipasi kami dalam melakukan pemeliharaan lingkungan, khususnya yang ada di sekitar instalasi kami. Fokus program ini adalah mengolah semua jenis sampah rumah tangga menjadi pasir dan wood pellet dimana keduanya dapat dimanfaatkan sebagai material bahan bangungan serta pengganti briket,” terang Stefanus Yan.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Dedi Rustandi, Ketua BUMDes Desa Neglasari mengatakan, metode pengolahan yang digunakan dalam pembuatan produk ini yaitu dengan menghancurkan semua jenis sampah menjadi serbuk.

Selanjutnya, serbuk ini diaduk dicampur dengan media tanah sebagai bahan perekat, kemudian dimasukan kembali ke mesin penggiling. Nantinya, serbuk itu akan keluar menjadi butiran wood pellet. Wood pellet tersebut selanjutnya dikemas dan dijual ke UMKM sebagai pengganti kayu bakar atau dapat juga dimasukan ke tungku roasting untuk dijadikan bahan material bangunan.

“Semua jenis sampah rumah tangga di lingkungan Desa Neglasari itulah sumber permasalahan utama Desa kami. Akhirnya, untuk mengubah semua jenis sampah tersebut menjadi barang yang dapat digunakan kembali, tercetuslah ide mengolahnya sebagai pengganti kayu bakar dan material bahan bangunan.

Tentunya selain mengurangi volume sampah, produk bahan kayu bakar dan material bangunan ini dapat dimanfaatkan secara mandiri oleh BUMDes atau bahkan dijual,” terang Dedi Rustandi.

Kepala Desa Neglasari, Pipin Kusnendi yang turut hadir dalam Kick Off Program TJSL BUMDes Desa Neglasari mengapresiasi dukungan PLN dalam mengelola permasalahan sampah melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.

“Kami menghaturkan terimakasih atas dukungan PLN untuk mengatasi permasalahan sampah yang memang menjadi urgensi di Bandung Raya ini. Semoga melalui peresmian program ini, mimpi kami untuk mengurangi limbah sampah demi mewujudkan lingkungan yang bersih serta mengelolanya menjadi barang bernilai guna dan bernilai jual dapat terwujud,” pungkasnya.