TERASBANDUNG.COM - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie mengatakan Kadin Jawa Barat (Kadin Jabar) memegang peranan penting sebagai ujung tombak dalam mendukung kestabilan ekonomi Indonesia.
"Kadin Jabar menjadi pilar utama yang menopang kestabilan Kadin Indonesia," kata Anindya dalam acara Dialog Ekonomi dan Sinkronisasi Organisasi yang mengangkat tema "Strategi Meningkatkan Ekonomi Nasional dan Pengurangan Angka Kemiskinan Daerah" di Hotel Savoy Homann, Kota Bandung, Jumat 13 Desember 2024.
Hadir dalam acara tersebut para tokoh Jawa Barat dan 24 Kadin Kabupaten/Kota dan 15 Asosiasi/ Anggota Luar Biasa (ALB) di Jawa Barat.
Anindya juga menyampaikan rencana pemerintah pusat untuk mencapai swasembada beberapa komoditas penting pada 2025, seperti jagung, gula, garam, dan bahan pokok lainnya.
Menurut Anindya, Kadin memiliki peluang besar untuk berkontribusi dalam pencapaian tersebut, terutama dalam sektor penyediaan bahan pokok, pupuk, bibit, hingga irigasi.
Dia mengatakan Kadin ingin berperan aktif dalam mengatasi tantangan ekonomi. Dia berharap Kadin Jabar dapat mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama maju dan mendukung program-program pemerintah, seperti yang dicanangkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Saya percaya, dengan kerja sama ini, (Kadin) Jabar bisa berkontribusi dalam penyediaan pangan, rumah murah, serta pendidikan yang lebih baik," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum Sementara Kadin Jabar (Caretaker) Agung Suryamal Sutisno menekankan pentingnya fokus dan keseriusan dalam menghadapi tantangan ekonomi.
"Kadin adalah mitra strategis yang dapat membantu menjalankan program-program pemerintah, termasuk di bidang pendidikan dan kesehatan," kata Agung yang didampingi Ketua Panitia Dialog Ekonomi Zoelkifli M Adam dan Wakil Ketua Umum Sementara Kadin Jabar Caretaker Widiyanto Saputro.
Menurutnya, dengan dukungan penuh dari Gubernur Terpilih Dedi Mulyadi dan Wali Kota Bandung Terpilih M. Farhan, Agung optimistis Kadin Jabar akan memainkan peran penting dalam memajukan perekonomian daerah dan nasional.
"Jabar memiliki potensi besar sebagai pusat pendukung program-program nasional. Ini adalah kesempatan untuk kebangkitan Kadin Jabar dan Indonesia," kata dia.
Sebagai daerah dengan isu-isu strategis yang mendukung program pemerintah, Kadin Jabar berkomitmen untuk mendukung berbagai inisiatif yang dapat memperkuat ekonomi daerah dan negara.
Terkait itu Kadin Jabar pun berencana menggelar musyawarah provinsi (musprov) pada Januari 2025 di Kota Bekasi. Dengan harapan bisa lebih memperkuat soliditas para pengusaha di Jawa Barat.
Sementara itu Gubernur Jawa Barat Terpilih, Dedi Mulyadi, menekankan pentingnya integrasi program pemerintah dengan kebutuhan masyarakat dalam berbagai sektor, seperti perumahan, ketahanan pangan, dan pendidikan.
“Bantuan kepada masyarakat miskin harus diarahkan untuk meningkatkan produktivitas, bukan sekadar memberikan uang. Berikan fasilitas seperti bibit ternak, barang dagangan, atau sarana lain yang bisa membuat mereka mandiri,” ujar Dedi.
Ia juga menyoroti pentingnya penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk proyek-proyek yang melibatkan tenaga kerja lokal. “Tenaga kerja seperti kuli bangunan dan kuli panggul harus dipekerjakan. Anak-anak bisa dilatih untuk memelihara kambing, sapi, dan ikan. Dengan cara seperti ini, saya yakin ekonomi kita bisa tumbuh 7-8 persen,” katanya.
Menurut Dedi, pola seperti ini telah berhasil diterapkan di Purwakarta, di mana ia mendorong petani untuk aktif bercocok tanam, menggerakkan ibu-ibu ke sawah, dan mendidik anak-anak sejak dini untuk memahami pentingnya kontribusi ekonomi.
Dedi juga menyoroti perlunya birokrasi yang lebih efektif dan efisien. “Perizinan harus dibuat ringkas tanpa berlarut-larut pada hal-hal yang tidak penting. APBD harus difokuskan untuk menggerakkan ekonomi rakyat agar kesejahteraan meningkat,” tegasnya.