Brigjen Pol Raden Slamet Santoso. (Foto: Humas Polri)
TERASBANDUNG.COM - Kondisi puncak arus mudik Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) hingga saat ini masih aman dan terkendali.
Direktur Penegakan Hukum (Dirgakum) Korlantas Polri, Brigjen Pol Raden Slamet Santoso mengatakan, tren peningkatan volume kendaraan sudah terlihat sejak Sabtu (21/12/2024) pagi.
Meskipun terjadi kepadatan, situasi ini dapat diatasi dengan langkah-langkah rekayasa lalu lintas yang telah diterapkan.
“Kepadatan yang sempat terjadi di pagi hari berhasil kami atasi melalui penerapan contraflow di kilometer 48 hingga 65 tol Jakarta-Cikampek,” ujar Slamet, seperti dikutip dari laman resmi Polri, Senin (23/12/2024).
Selain itu, rekayasa lalu lintas dengan sistem one way juga diberlakukan di jalur Nagreg, Jawa Barat, untuk mengurai kepadatan kendaraan.
Di sisi lain, kesendatan di jalur menuju Pelabuhan Merak, Banten, berhasil diatasi dengan menambah jumlah kapal operasional penyeberangan.
Slamet mengatakan, evaluasi sementara menunjukkan puncak arus mudik terjadi pada 20-21 Desember.
Namun, Polri memprediksi lonjakan kendaraan berikutnya akan terjadi menjelang libur Natal, khususnya pada 23 dan 24 Desember, terutama pada sore hari.
Untuk memastikan kelancaran dan keamanan, Korlantas Polri mengoptimalkan strategi pemantauan intensif dan rekayasa lalu lintas, dengan harapan arus mudik Nataru 2024 berjalan lancar bagi seluruh masyarakat.
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, mengumumkan pelaksanaan Operasi Lilin Agung 2024 untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru 2025.
Operasi ini melibatkan 141.605 personel gabungan dari Polri, TNI, serta pemangku kepentingan lainnya, yang dikerahkan untuk menjaga keamanan selama 13 hari, mulai 21 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025.
Dalam apel gelar pasukan di Lapangan Niti Mandala, Renon, Denpasar, Bali, Jumat (20/12/2024), Kapolri didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan, tambahan personel dari TNI sebanyak 67.030 orang, dengan total personel TNI yang terlibat mencapai 80.856.
Personel gabungan ini akan ditempatkan di 2.794 posko yang tersebar di seluruh wilayah, termasuk 1.852 pos pengamanan, 735 pos pelayanan, dan 207 pos terpadu.
Operasi ini juga akan fokus pada pengamanan lebih dari 61.452 objek yang meliputi gereja, pusat perbelanjaan, terminal, stasiun, pelabuhan, bandara, objek wisata, serta lokasi-lokasi perayaan Tahun Baru.
Dengan kehadiran personel gabungan yang tersebar di berbagai titik, diharapkan masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan aman dan nyaman.***