TERASBANDUNG.COM - Pria ini dianggap bodoh saat kecil. Minatnya hanya untuk games dan tv. Kesehariannya lebih banyak dihabiskan di depan layar. Namun, siapa sangka dia ternyata sukses di dunia bisnis.

Ya, dialah Adam Khoo. Tertarik menggeluti dunia bisnis sejak remaja, dia sudah kaya raya sebelum tua. Kini, pria kelahiran Singapura ini dikenal sebagai motivator, pengusaha, dan penulis.

Dikutip dari buku 'Mulailah Berbisnis Sebelum Usia 25 Tahun!' karya Budi Safa'at, Adam dianggap seorang siswa bodoh di sekolah. Dia masuk ke SD terburuk di Singapura. Ketika hendak masuk SMP, dia mendapat penolakan dari enam SMP terbaik.

Lagi-lagi, Adam melanjutkan pendidikannya di sekolah terburuk. Kembali pula, Adam sering dicemooh kawan-kawannya karena prestasi jeblok di berbagai mata pelajaran.

Adam pun mulai lelah dengan semua caci maki itu. Dia pun mengikuti sebuah program pelatihan di usia 13 tahun. Adalah program perkemahan motivasional remaja yang dia ikuti pada dari Ernest & Young. Dia belajar apa yang namanya Neuro Linguistic Programme (NLP), Accelerated Learning, dan sebagainya.

Ternyata, pelatihan itu mengubah segalanya. Adam mengurangi hobinya main game, dan lebih banyak menghabiskan waktu untuk belajar. Cara dia mengingat pelajaran pun unik, yakni dengan membuat coretan di bukunya untuk membuat peta konsep.

Teman-teman lain yang mengetahui cara Adam Khoo mencatat pelajaran dengan menggunakan gambar menertawakannya, mereka mengira Adam bermain-main saat jam pelajaran. Namun Adam tidak menggubrisnya.

Tapi saat kelulusan pun tiba, Adam Khoo menjadi lulusan terbaik dengan nilai A semua. Dia juga diterima di Victoria Junior High School sesuai impiannya. Di sekolah terbaik ini prestasi Adam semakin bersinar.

Dia selalu mendapat A dan mendapat ranking pertama di sekolahnya bahkan ia juga masuk di perguruan tinggi favorit di Singapura dan menjadi lulusan terbaik dari perguruan tinggi tersebut.

Hebatnya, sembari mengenyam pendidikan Adam mulai tertarik berbisnis. Di usia 15 tahun, dia melahap semua buku tentang bagaimana cara terbaik menghasilkan uang. Dia terkesan dengan kisah Donald Trump dan Warren Buffet yang sukses berinvestasi.

Adam pun mulai mempraktikkan segala ilmu bisnis yang dia dapat dari buku.Tepatnya, ketika masih duduk di bangku SMA, dia membentuk perusahaan disko mobile bersama segelintir temannya.

Ini semacam perusahaan yang mengadakan pesta-pesta untuk anak muda, dimana keuntungan yang diraih datang dari hasil penjualan tiket para pengunjung. Belakangan, perusahaan kecil yang didirikan Adam benar-benar menjadi sebuah event organizer yang tenar di Singapura.

Setahun kemudian, Adam mulai menginvestasikan waktu dan uangnya untuk membaca dan menjalani sesi pelatihan di Amerika Serikat. Setahun berselang, dia menjadi motivator lepas untuk siswa-siswa di Singapura.

Dia memang mengusung misi untuk mengubah siswa-siswa yang buruk di bidang akademik, menjadi seorang siswa teladan. Tarifnya ketika itu, adalah 25 dolar Singapura per siswa untuk setengah hari pelatihan.

Adam terus menggeluti kesehariannya sebagai konsultan pendidikan untuk para siswa. Pada usia 21 tahun, dia mulai memasuki bisnis properti dan setahun kemudian mulai berinvestasi. Itu semua dia jalani sembari mengenyam pendidikan tinggi di salah satu universitas ternama. Hasilnya sungguh mengagumkan!

Ketika lulus kuliah pada umur 26 tahun, Adam menghasilkan lebih dari 1,2 juta dolar Singapura, hasil dari keuntungan lahan-lahan bisnisnya. Selain itu, dia juga dapat honor besar sebagai pembicara yakni sebesar 2.000 dolar Singapura per jam.

"Saya belajar bahwa yang sesungguhnya menggerakkan saya bukanlah uang semata, melainkan juga terpenuhinya harapan saya untuk mampu membuat banyak orang sadar dan menghidupkan potensi mereka yang besar sekali.saya menyadari bahwa banyak orang, siapapun mereka, jika mereka memiliki pengetahuan tentang bagaimana menguasai kepribadian, juga akan mampu membuat keajaiban dalam hidup mereka,” ujar Adam.***