TERASBANDUNG.COM - Pemerintah Kota Bandung kembali melakukan pemangkasan pohon di beberapa titik jalan utama, tepatnya di Jalan Supratman dan Jalan LRE Martadinata (Riau), Senin 8 Desember 2025.

Langkah ini menjadi bagian dari upaya pengurangan risiko bencana sekaligus memastikan penerangan jalan tetap optimal.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, turut meninjau langsung kegiatan tersebut. Ia menegaskan bahwa pemangkasan pohon merupakan langkah strategis dalam menghadapi cuaca ekstrem sekaligus menyelesaikan persoalan minimnya pencahayaan akibat tertutup rimbunnya dedaunan.

Baca Juga : Prakiraan Cuaca Bandung 8 Desember 2025: Hujan Lebat Sore Hari, BMKG Imbau Waspada Banjir dan Longsor

Instruksi ini sudah diberikan sejak dirinya mulai memimpin Kota Bandung. Banyak titik jalan yang lampu Penerangan Jalan Umum (PJU)-nya meredup karena terhalang pepohonan, sementara risiko pohon tumbang terus meningkat seiring perubahan cuaca beberapa bulan terakhir.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Bandung, Didi Riswandi, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi lintas perangkat daerah yang sudah dipersiapkan sejak awal masa jabatan Wali Kota.

“Sejak awal Pak Wali menjabat sudah meminta kolaborasi antara Dinas Perhubungan dan DPKP untuk trimming karena banyak pohon yang menutupi lampu. Ini juga bagian dari mitigasi pohon roboh. Banyak pohon tumbang belakangan ini, jadi memang harus dikurangi bebannya,” ujar Didi.

Untuk tahap pertama, pemangkasan difokuskan di ruas Jalan Supratman dan Riau sesuai hasil rapat antar dinas.

Baca Juga : Kabupaten Bandung Tetapkan Status Tanggap Darurat Akibat Banjir dan Longsor hingga 19 Desember 2025

Sementara itu, laporan masyarakat di kolom komentar media sosial juga akan dicatat sebagai referensi penanganan selanjutnya.

“Ini bertahap. Nanti DPKP dan Dishub mengidentifikasi mana pohon yang perlu perawatan dan mana yang menghalangi visibilitas PJU atau lampu lalu lintas,” jelasnya.

Didi menambahkan bahwa upaya mitigasi tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi juga perlu disiapkan oleh masyarakat, terutama menghadapi periode cuaca ekstrem.

“Kita harus bergerak dari respon ke mitigasi. Bukan menunggu pohon tumbang baru bertindak. Untuk warga di kawasan rawan banjir, penting memiliki plan evakuasi, mengenali tanda-tanda, bersiap sejak level tertentu, tahu ke mana mengevakuasi barang, dan siapa yang harus dihubungi,” ujarnya.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Rasdian Setiadi, menegaskan bahwa pemangkasan pohon juga berperan besar dalam meningkatkan keamanan pengguna jalan pada malam hari.

“Banyak PJU yang terhalang pohon besar dan tinggi. Setelah dipangkas, jalan jadi lebih terang. Ini sangat bermanfaat bagi pengguna jalan pada malam hari,” ungkapnya.

Selain meningkatkan terang jalan, pemangkasan menekan risiko ranting patah ketika angin kencang atau hujan lebat.

Dishub juga terus menangani laporan lampu mati dan perawatan PJU setiap hari melalui tiga shift operasional.

Baca Juga : Instruksi Mendagri Turun, Pejabat Bandung Dilarang ke Luar Negeri Selama Nataru

“Pengaduan lampu mati itu hampir setiap hari ada, apalagi saat musim hujan banyak potensi korsleting. Kita asesmen dan langsung tindak. Selain PJU dan PJL, sekarang kita juga menangani PJG untuk penerangan gang,” jelasnya.

Pemkot Bandung memastikan bahwa kegiatan pemangkasan tidak berhenti di dua lokasi tersebut saja. Proses serupa akan dilakukan secara berkala di ruas-ruas lain yang membutuhkan penanganan.

“Ini bukan kegiatan simbolis. Ke depan akan terus dilakukan secara berkala,” ungkapnya.***