RAGAM NUSANTARA - Di dunia yang sangat kompetitif, ide menjadi semakin beragam. Agar menonjol, ada keharusan untuk dapat mempresentasikan diri dan ide-ide dengan sangat meyakinkan.
Dalam pitching bisnis, seorang presenter harus bisa mengomunikasikan produk atau layanan mereka secara efisien dan memasarkannya sedemikian rupa sehingga audiens mereka yakin dengan potensi bisnis yang mereka tawarkan.
Penyampaian dan presentasi adalah kunci sukses suatu pitch, yang seringkali diremehkan oleh banyak orang.
Presenter harus dapat meyakinkan audiens dalam waktu yang sangat singkat, untuk dapat meninggalkan pengaruh yang berarti. Audiens harus dibuat tertarik dengan bisnis yang ditawarkan selama pitch berlangsung.
Banyak business pitch gagal, bukan karena bisnis mereka tidak menjanjikan, tetapi karena penyampaiannya tidak cukup meyakinkan.
Menyadari fakta ini, Creativepreneurship BINUS @Bandung menginisiasi program pitching “Welcome to the Dragon and Phoenix Nest 2021” bagi BINUSIAN untuk melatih keterampilan pitching mereka dan mencari investasi dari investor.
Program ini juga mendukung atribut lulusan program studi Creativepreneurship, yaitu lulusannya harus memiliki usaha yang telah berjalan minimal 6 (enam) bulan sebelum wisuda.
Menurut Ketua Program Studi Creativepreneurship, Dr Rudy Aryanto, kegiatan ini merupakan upaya dari program studi untuk memberikan dukungan maksimal pada para mahasiswa, agar berhasil dalam mempersiapkan dan menjalankan bisnisnya.
“Kegiatan ini dirancang untuk mempersiapkan hardskill dan softskill mahasiswa terutama berkaitan dengan menjalin relasi yang potensial, mendapatkan pandangan-pandangan atau masukan yang berarti untuk perkembangan bisnis, dan melatih kemampuan presentasi bisnis /pitch” katanya kepada wartawan, Sabtu 11 Desember 2021.
Program ini akan berlangsung secara online dengan platform Zoom. Rangkaian acara akan dimulai dengan Intensive Bootcamp selama 2 hari dengan pemateri nasional dan internasional.
Peserta belajar untuk menemukan visi mereka, mengembangkan keterlibatan tim lebih baik, membangun bisnis dengan penuh inovasi, serta mempertahankan sikap yang baik agar dapat meninggalkan kesan berarti dengan public speaking.
Di hari ke-2, peserta diajarkan cara membangun pitch deck, personal grooming, melatih manajemen waktu, dan mengoptimalkan penggunaan media sosial sebagai salah satu bentuk ‘pitch’ bisnis mereka ke masyarakat umum.
Dalam sesi terakhir, peserta juga diajarkan cara untuk me-monitor start-up progress masing-masing.
Tepat sebelum kegiatan pitch dilaksanakan, BINUSIAN akan mengikuti Friendship Bootcamp, dengan peserta lain dari universitas mitra BINUS University (Nasional dan Internasional).
Pada sesi ini, mereka akan belajar tentang ekonomi budaya dengan fokus pada Design Thinking dan implementasi Budaya Sunda dalam kewirausahaan.
Peserta akan mendengar insight tentang ‘The Success Story Secret’ untuk menginspirasi mereka untuk scale-up bisnisnya.
Di sini, semua peserta diharapkan berdiskusi dan berunding mengenai materi yang disampaikan lalu mempresentasikan hasil diskusinya diakhir acara. Sub-program ini menginisiasi peserta untuk membangun koneksi dengan satu sama lain.
Di hari terakhir dalam rangkaian acara, peserta dapat mendapat wawasan baru dalam sharing session dari pebisnis-pebisnis yang berkecimpung di berbagai bidang.
12 peserta pitch terpilih akan berkesempatan untuk melakukan pitch deck bisnis mereka langsung dihadapan investor. Melalui kegiatan ini, peserta diharapkan untuk mendapat masukan dan ilmu yang bermanfaat bagi masa depan bisnis mereka, langsung dari para ahli.
Pengusaha-pengusaha berpengalaman yang hadir adalah Shendy Lukito dari Kandang Ayam Group, Vincent Tanuwijaya dari Wellman Jewellery, Tommy Wijaya Sutanto dari William Grant & Sons Ame Ltd, Indonesia, Farhan dari The Portrait Place, Hidayah Rima dari CV.
Haikal Jaya Utama, Akbar Pratama dari Bantu Legal, Meirani Rahayu Rukmanda dari Cattle Processing: Meiriang Bakso Susu, Artha Sanjaya dari Tusk Bag, Yanuar Chandra dari Dancing Pizza, Panji Prabowo dari QIWII & Ruang Reka, Taupik Ismail dari Caterin, Yossa dari Bawang Soy, dan Randi Rahmat dari Alfath Sport Apparel.***
Penulis: Dadi Mulyanto | Editor: Dadi Mulyanto