RAGAM NUSANTARA - Rapat Umum Pemegang Saham Lainnya PT Bank Jabar Banten Syariah telah menetapkan jajaran komisaris. Salah satu nama yang terpilih adalah Rio F Wilantara, mantan Ketua KNPI Jabar yang juga pengusaha muda sukses.
Rio terpilih Bersama Adang Ahmad Kusnandar (Komisaris Utama Independen) dan Agus Riswanto (Komisaris).
Selain masih terbilang muda, usia 35 tahun, masuknya nama Rio di luar dugaan karena sebelumnya diprediksi akan masuk kancah politik nasional, mengingat jaringannya lebih banyak di pusat.
Ucapan selamat pun bertaburan di media sosial, mulai Intagram dan Facebook, dari rekan-rekannya maupun tokoh politik Jabar hingga nasional.
Terlebih Rio telah memasuki kursi komisaris setelah melalui proses panjang, seperti sertifikasi kompetensi berjenjang, sampai uji kelayakan di internal BJB maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Pengamat ekonomi Acuviarta Kartabi memberikan apresiasi atas penunjukan Rio F Wilantara sebagai salah satu komisaris di BJB Syariah.
Hal ini menjadi terobosan baru karena berani memilih anak milenial yang terkenal progresif dengan pemikiran brilian.
“Tentu ada Rio di jajaran komisaris menjadi spirit perkembangan BJB Syariah ke depan. Saya mencermati Rio F Wilantara. Saya kira dia punya track record cocok membawa iklim baru terhadap kemajuan BJB Syariah,” kata Acuviarta di Bandung, Kamis 16 Desember 2021.
Acuviarta menjelaskan, BJB Syariah merupakan perbankan yang memerlukan inovasi, kolaborasi, dan gagasan baru supaya lebih berkembang.
Apalagi persaingan perbankan di Jabar cutup ketat, sehingga membutuhkan komisaris yang mampu melihat perkembangan dinamika ke depan.
“Perkembangan BJB Syariah sangat tergantung kecermatan segmentasi pasar, pengembangan jaringam, kompetensi SDM, meningkatkan tata Kelola. Dengan jaringan, kompetensi, pengalaman, Rio adalah sosok tepat jadi komisaris BJB Syariah. Segmentasi milenial akan tergarap,” uajrnya.
Acuviarta menuturkan, BJB Syariah bisa menjadi bank yang diterima masyarakat dengan menawarkan produk-produk kompetitif.
Untuk mencapainya, butuh literasi, promosi, inovasi khas anak muda dan beradaptasi dengan lingkungan, terutama digitalisasi.
“BJB ini merupakan bank kebangaan Jabar. Rio bisa memberi masukam ke managemen, direksi, dalam membuka chanelling pasar baru, menjangkau segmentasi pasar milenial dan zilenial yang masih terbuka. Di masa pandemi, digitalisasi perbankan itu kunci,” kata Acu.
Acuviarta berharap Rio menyelaraskan rencana bisnis bank dengan mendorong segmentasi kredit, terutama UMKM. Segmentasi milenial ini cocok bagi BJB Syariah dengan tidak melupakan prinsip kehati-hatian.
“Karakteristik milenial itu mudah beradaptasi dengan teknologi, perkembangan ekonomi, adaptif, penuh inovasi dan kreativitas. Rio jadi lokomotif BJB Syariah melalui pemikiran, terobosan, pengembangan pasar, produk, peningkatan produk bisnis lainnya,” paparnya.
Menanggapi hal itu, Rio mengatakan, tentunya sebagai komisaris independent akan mengoptimalisasi pengawasan, mendorong pertumbuhan perusahaan, dan menjadi penyampai literasi dan informasi terkait keuangan syariah khususnya di generasi muda.
“Dengan dewan komisaris lainnya berbagi peran dalam mengawasi dan mendorong peningkatan kinerja SDM dan optimalisasi Inovasi produk melalui pendekatan-pendekatan digital,” ucapnya.
Paling penting, lanjut Rio, membantu mengawasi dan mendorong pertumbuhan perusahaan, menyebarluaskan literasi syariah ke kelompok usia milenial, mendorong peningkatan optimalisasi digital di keuangn syariah.***
Penulis: Dadi Mulyanto | Editor: Dadi Mulyanto