20 Warga Jabar Terinfeksi Varian Omicron, Begini Kata Ridwan Kamil

20 Warga Jabar Terinfeksi Varian Omicron, Begini Kata Ridwan Kamil Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. (Humas Pemprov Jabar)

RAGAM NUSANTARA - Sebanyak 20 orang warga Jawa Barat terinfeksi Covid-19 varian omicron. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memastikan ke-20 warganya itu terpapar varian omicron di luar wilayah Jabar seperti bandara.

Kang Emil -sapaan Ridwan Kamil- memastikan kasus transmisi lokal Covid-19 varian omicron di Jabar belum ditemukan, tetapi dia mengingatkan warga Jabar untuk waspada karena kasus transmisi lokal sudah terjadi di provinsi lain.

Untuk itu, Ridwan Kamil meminta masyarakat patuh menerapkan protokol kesehatan (prokes), terutama saat beraktivitas di luar ruangan dan tempat keramaian.

"Tercatat (identitas KTP) warga Jabar yang datang dari luar negeri kemudian dikarantina dan diketahui terpapar omicron ada 20 orang," kata Ridwan Kamil.

"Tapi tidak di level komunitas (transmisi lokal). Semuanya tersisir di batas negara yaitu di bandara, cuma KTP-nya tercatat sebagai warga Jabar," jelasnya.

"Jadi omicron belum ada di tanah Jabar per hari ini, tapi yang KTP-nya Jabar sekarang dikarantina di Jakarta itu ada 20 orang," kata mantan Wali Kota Bandung itu.

Saat ini 20 orang warga Jabar tersebut sedang menjalani karantina di Jakarta. Ridwan Kamil memastikan penularannya belum masuk ke transmisi lokal di wilayah Jabar.

"Belum ada di level penularan lokal, karena semua omicron ini rata rata orang orang yang berpergian dari luar negeri datang ke Indonesia beda sama Jatim dari Bali masuk ke Surabaya," ungkapnya.

"Dari informasi yang saya terima, Jabar tidak begitu, banyak 20 tapi tidak beredar di komunitas, masih di karantina di batas negara yaitu di Jakarta, saya nyatakan belum ada transmisi lokal," jelasnya.

Untuk mengantisipasi varian omicron, Pemerintah Provinsi Jabar telah menyiapkan instrumen pencegahan seperti yang dilakukan saat varian delta datang ke Indonesia.

"Pemda Provinsi Jabar selalu proaktif. Kami bersama tim Komite melakukan perhitungan 14 hari pasca-Nataru (Natal dan Tahun Baru)," kata Ridwan Kamil.

"Kami asumsikan jika terjadi berita buruk akan seperti apa, maka ketersediaan oksigen kita lakukan persiapan, semua diulang persiapan seperti delta," tuntasnya.**

Penulis: Muhammad Taufik | Editor: Muhammad Taufik

Berita Terkini