Kota Bandung Mulai PTM 100 Persen, Orang Tua Siswa Antusias: Anak Juga Senang

Kota Bandung Mulai PTM 100 Persen, Orang Tua Siswa Antusias: Anak Juga Senang Murid SDN 029 Cilengkrang mengikuti PTM 100 persen. (Diskominfo Kota Bandung)

RAGAM NUSANTARA - Orang tua siswa di Kota Bandung, Jawa Barat, menyambut antusias penerapan sistem pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di kota kembang.

Seperti dikatakan Prita Puspita, orang tua siswa SDN 029 Cilengkrang, Kota Bandung. Prita merasa antusias dengan PTM 100 persen ini karena anaknya bisa lebih fokus dan mudah memahami pembelajaran.

"Semester lalu, masuknya 3 hari dalam seminggu, dari pukul 07.00-08.00 WIB. Kalau sekarang masuknya sudah mulai setiap hari, dari pukul 07.00-09.00 WIB," ujar Prita, salah satu orang tua siswa kelas 1C di sekolah ini.

Seperti diketahui sekolah di kota Bandung mulai Senin, 10 Januari 2022, menerapkan PTM secara penuh atau 100 persen, dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes).

"Saya lebih suka PTM. Soalnya kalau di rumah khawatir anak tidak paham penjelasan dari video. Kalau PTM gurunya bisa jelaskan langsung. Anak juga senang karena bisa ketemu dengan temannya," ucap Prita.

SDN 029 Cilengkrang merupakan salah satu sekolah percontohan untuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Bandung. Persiapan yang matang untuk menyambut PTM 100 persen, terlihat di sekolah ini.

Jalur keluar masuk dibedakan dengan warna. Warna biru untuk jalur masuk, sedangkan warna kuning untuk jalur keluar. Hal ini dilakukan agar menghindari kerumuman siswa selama di sekolah.

Di sekolah ini juga terdapat empat wastafel yang bisa digunakan untuk mencuci tangan. Dua di antaranya memiliki keran injak, sehingga menghindari penularan virus dan bakteri melalui keran air.

Pembagian jadwal pun dibagi menjadi dua sesi, yakni pagi dan siang. Di mana pada satu sesi terdiri dari 14-20 orang siswa dalam satu kelas.

Pembantu Kepala Sekolah (PKS) Bidang Kurikulum, SDN 029 Cilengkrang, Titis Madianing Ratri memastikan, semua SOP dan persiapan telah dilaksanakan jauh-jauh hari.

"Sebelumnya di bulan Juni tahun lalu, anak-anak kami sudah mempraktikkan sistem PTM ini meski baru 50 persen. Sehingga, jika dilihat sekarang di masa PTM 100 persen, kebiasaan periksa suhu, cuci tangan, dan jaga jarak sudah menjadi budaya para siswa di sini," paparnya.

Titis menambahkan, jika sistem PTM 100 persen ini disambut antusias baik oleh orang tua, guru, maupun siswa.

Meski memang Titis akui, jika di awal-awal masa PTM 25 persen saat 2021, masih banyak orang tua yang ragu untuk mengizinkan anaknya masuk sekolah kembali.

"Tapi sejak PTM 50 persen pada bulan Juni 2021, orang tua murid sudah mulai antusias dan percayakan kembali anak-anaknya untuk bersekolah tatap muka. Pun dengan anak-anak, mereka lebih senang PTM karena bisa bertemu teman-temannya lagi," tutur Titis.

Untuk memastikan PTM 100 persen ini berjalan dengan lancar, SDN 029 Cilengkrang juga telah melakukan prosedur vaksin sesuai arahan Pemerintah Kota Bandung. Lebih dari 75% siswa di sekolah ini sudah melakukan vaksin dosis 1.

"Memang masih ada beberapa yang belum vaksin karena faktor usia dan kesehatan. Tapi, ini akan kami pantau dan bantu terus agar bisa melakukan vaksin minimal untuk dosis 1 dulu," jelas Titis.

Antusiasme dari PTM 100 persen di Kota Bandung ini tak hanya dirasakan oleh orang tua siswa dan guru, tapi juga para murid di SDN 029 Cilengkrang.

Di antaranya, Adella dan Dani. Adella yang sekarang duduk di bangku 1C merupakan siswa pertama yang datang ke sekolah ini sejak pagi 06.30 WIB.

Sambil memainkan name tagnya, Adella bercerita jika ia senang bisa masuk sekolah lagi setelah sekian lama. Adella juga membawa hand sanitizer dan masker cadangan untuk mencegah virus corona.

"Lebih senang sekolah langsung, bisa ketemu teman. Tadi ke sekolah diantar Mama. Aku juga bawa hand sanitizer sama masker," ujar Adella.

Dani, siswa kelas 3C juga mengaku hal serupa. Ia lebih senang kalau belajar langsung di sekolah daripada jarak jauh dari rumah.

"Di sekolah bisa tanya guru langsung kalau enggak ngerti. Bisa ketemu teman-teman juga. Kalau di rumah saja belajarnya bosan," ucap Dani.***

Penulis: Muhammad Taufik | Editor: Muhammad Taufik

Berita Terkini

Seblak Maboy Bukan Sembarang Seblak Biasa